Beritainternusa.com,Semarang – Demo aksi menolak Omnibus Law Cipta Kerja digelar di kantor DPRD Jawa Tengah, Kota Semarang. Massa yang tadinya sudah kondusif bahkan berorasi tiba-tiba ricuh.
Pantauan awakmedia Rabu (7/10/2020) sekitar pukul 15.00 WIB, massa dan polisi yang tadinya duduk langsung berdiri. Tampak ada lemparan botol air mineral dan berbagai barang. Petugas pun bersiaga dengan barikade.
Dalam aksi ini pagar DPRD Jateng ambruk, bahkan baru saja pelemparan batu dilakukan hingga dua lampu yang ada di halaman gedung DPRD Jateng pecah. Selain itu, tampak peserta aksi di balik pagar yang menenangkan rekannya berlarian ketika ada batu-batu melayang.
Lemparan-lemparan terjadi selama sekitar 3 menit termasuk ada yang melempar flare warna merah ke halaman gedung DPRD Jateng.
Setelah massa demo mulai agak tenang, lemparan kembali terjadi. Tampak ada lemparan potongan pagar yang roboh dan kerikil.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Auliansyah, lewat pengeras suara berusaha memberi imbauan kepada massa dan anggotanya untuk bersabar.
“Saya minta aksi dengan damai, akan kami kawal,” seru Auliansyah.
“Kenapa harus dirusak? Ini punya kita bersama,” lanjutnya.
Selain itu, arus lalu lintas di Jalan Pahlawan ditutup karena ada massa aksi demo tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja yang memenuhi jalan. Penutupan di sebelah utara ada di Air Mancur dan sisi selatan di sekitar gedung Perhutani.
Arus lalu lintas dialihkan di sisi selatan Jalan Veteran dan Sriwijaya. Sisi utara Simpang Lima dialihkan ke Pandanaran atau langsung Jalan Ahmad Yani.
[Admin/dt]