Beritainternusa.com,Banten – Seorang pemuda bernama Satrio Katon Nugroho (18) melakukan aksi vandalisme dengan mencoret Musala Darussalam di Pasar Kemis, Tangerang. Muhammadiyah mendorong polisi memproses pelaku secara tegas.
“Kasus-kasus perusakan tempat ibadah tidak boleh dibiarkan. Polisi harus bertindak cepat untuk mengusut pelaku dan memproses secara tegas sesuai hukum yang berlaku,” kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti kepada wartawan, Rabu (30/9/2020).
Mu’ti menilai aksi vandalisme di tempat ibadah bukan masalah sederhana. Menurutnya, ketenangan umat Islam sedang diuji.
“Vandalisme di tempat ibadah tidak bisa dianggap masalah yang sederhana. Ketenangan dan psikologi umat sedang diuji,” ujarnya.
Namun, Mu’ti menekankan umat Islam agar tetap tenang dan tak terprovokasi. Dia mendukung dewan kemakmuran masjid (DKM) yang melapor ke polisi agar kasus ini diusut.
“Meski demikian, umat Islam tetap harus tenang dan tidak terprovokasi. Tindakan pihak DKM yang melaporkan ke polisi sudah tepat. Sekarang bola ada di tangan polisi. Semoga polisi profesional dan bisa menangkap pelaku serta mengungkap motifnya,” imbuhnya.
Sebelum polisi mengungkap Satrio sebagai pelaku, melakukan aksi vandalisme di Musala Darussalam. Terlihat musala dicoret menggunakan cat semprot di bagian tembok serta ada Al-Quran yang terlihat sobek di lantai.
Video tersebut berdurasi kurang-lebih 1 menit. Ada seseorang yang bicara di video itu yang mengatakan bahwa musala ini semua dicoret-coret.
“Pelaku meyakini apa yang dia lakukan suatu hal yang benar berdasarkan pemahamannya,” kata Kapolresta Tangerang Kombes Ade Ary Syam di Tangerang.
Polisi mendalami adanya informasi bahwa pelaku belajar agama di YouTube. Saat ini polisi masih menelusuri konten apa yang secara spesifik dipelajari Satrio. Satrio sendiri bertempat tinggal sekitar 50 meter dari musala.
[Admin/dt]