Beritainternusa.com,Banten – Akhir pekan ini Satpol PP Tangerang Selatan (Tangsel) tengah gencar merazia sejumlah tempat penginapan. Tak dinyana ada belasan pasangan bukan suami-istri terjaring tetapi ada sejoli yang beda usianya terpaut jauh.

Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Tangsel Muchsin Al Fachry mengatakan razia tersebut dilakukan pada Jumat (25/9) malam. Hal tersebut sebagai bagian tindakan dari Perda 9 Tahun Tahun 2012 tentang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat.

“Jadi kita penegakan peraturan daerah Kota Tangsel Perda 9 Tahun 2012 tentang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat. Kemarin kena ada 17 pasangan ya dari 3 tempat penginapan di wilayah Serpong,” kata Muchsin saat dihubungi wartawan, Sabtu (26/9/2020).

Namun, dari 17 pasangan tersebut, ada satu pasangan kekasih yang terpaut usia jauh. Pasangan tersebut merupakan pria paruh baya berinisial SA (58) dengan seorang mahasiswi berinisial DE (22).

“Jadi kita kan razia, terus pergoki mereka ada di dalam. Katanya sudah satu tahun berhubungan. Kakek itu baik katanya si cewek, dan cewek itu suka karena satu tahun berhubungan. Bukan suami-istri ya. Karena bukan suami-istri kita amanin dulu,” terang Muksin.

Muchsin awalnya menduga kakek dan mahasiswi itu tidak saling kenal. Namun saat ditelusuri lebih jauh ternyata keduanya sudah saling kenal sejak lama.

“Setelah kita lakukan pemeriksaan, handphone-nya kita cek ternyata mereka memang sudah mengenal lama bahkan saya periksa si gadisnya bilang dia kenal dari kecil. Lalu dia sudah melakukan hubungan ini sudah 1 tahun, keluarganya tidak tahu,” kata Muchsin.

“Akhirnya saya tanya perempuannya, ‘Kamu mau jadi istrinya nggak? Ngapain begini mulu’. (Dijawab) ‘Iya bang, nggak apa-apa saya jadi istrinya’. (Saya tanya) ‘Tapi dia sudah kakek-kakek lho?’. (Kata dia) ‘Nggak apa-apa’ katanya, ‘dia baik’,” imbuh Muchsin.

Pada akhirnya Muchsin mendorong agar si kakek menikahi mahasiswi itu. Persoalan ini pun berlanjut secara kekeluargaan antara si kakek dengan mahasiswi tersebut.

“Kakeknya kita tanya juga, ‘Pak mau dia jadiin istri?’. (Jawabnya) ‘Mau’. Ya sudah akhirnya kita panggil orang tuanya (DE), mereka silakan meneruskan obrolannya di rumah mereka,” ujar Muchsin.

Muchsin membeberkan kalau SA dan DE bertetangga. SA sudah memiliki istri namun tidak tinggal serumah.

“Tetanggaan mereka, bapak itu baik katanya, sering ngasih duit. Memang kebetulan saat ditanya (kakek itu), ‘Bapak punya istri nggak?’, katanya punya. Tapi istrinya beda rumah katanya,” jelas Muchsin.

[Admin/dt]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here