Beritainternusa.com,Jawa Barat – Yosef Arafat, warga Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi dikagetkan dengan suara minta tolong kedua orang tuanya dari arah dapur rumah diiringi suara gemuruh air. Ia terhenyak ketika mengetahui Sungai Cibuntu meluap akibat hujan deras yang terjadi selepas Ashar.
Kedua orang tua Yosef menahan pintu dapur yang diterjang derasnya banjir, Yosef meminta kedua orang tuanya mengevakuasi diri. Tidak lama luapan air masuk ke dalam rumahnya hingga setinggi dada pria dewasa.
“Kejadian sekitar pukul 17.00 WIB, Sungai Cibuntu tiba-tiba meluap. Banyak batang pohon besar ikut terbawa banjir, saat kejadian saya sedang tiduran tiba-tiba orang tua berteriak sambil nahan pintu dapur lalu saya ingatkan berbahaya karena di luar ada tekanan air,” kata Yosef Arafat warga setempat melalui sambungan telepon.
Saat itu dia bergegas menyelamatkan kedua orang tuanya yang sempat terjebak genangan air di dapur. Dia juga spontan mematikan aliran listrik.
Menurut Yosef saat ini warga masih melakukan penyisiran di sekitar lokasi. Menurutnya ada sekitar 10 rumah yang terdampak akibat banjir tersebut, mayoritas korban tinggal di dekat bantaran sungai.
“Airnya tiba-tiba membesar begitu saja, belum ke cek semuanya, namun yang tinggal di bantaran sungai kena semua. Saya juga banyak yang tidak terselamatkan barang-barang, banjir seperti ini pernah terjadi tahun 1987 silam,” tuturnya.
Informasi yang diperoleh awakmedia, selain di Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, banjir juga menerjang perkampungan warga di Kampung Nyangkowek, Desa Mekarsari. Sungai Cicatih yang merupakan aliran utama sungai juga meluap mengakibatkan rumah rusak dan beberapa mobil tergenang hingga terbawa aliran banjir.
“Ini aliran utama Sungai Cicatih, Sungai Cibuntu juga dari sini masih searah. Rumah banyak yang jadi korban bahkan beberapa mobil terendam banjir, ada yang terseret banjir bandang sampai ke jembatan,” kata Adhi Sumbogo, warga setempat kepada awakmedia, Senin (21/9/2020).
Menurut Adhi, mobil yang terendam diketahui tengah terparkir di lapangan Kelurahan Cicurug. Mobil itu terendam bahkan ada yang terseret hingga ke jembatan. “Mobil yang terbawa di Kampung Nyangkowek Kaler. Kalau situasi keluarga saya Alhamdulillah baik-baik saja,” jelas Adhi.
Tiga orang warga menjadi korban banjir bandang di wilayah Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi Senin (21/9/2020). Saat ini ketiga orang korban tersebut masih dalam pencarian personel gabungan Polri, TNI dan Tim SAR
Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah, Okih Fahri Assidik membenarkan informasi tersebut. Korban masing-masing bernama Anang/Jajo (25), Juned (60) keduanya warga Desa Pasawahan dan Hasyim warga Asrama Polisi di Kelurahan Cicurug.
“Tim sudah di lokasi, melakukan pencarian namun dilanjutkan besok pagi. Selain personel TNI-Polri sudah banyak relawan di lokasi,” kata Okih kepada awakmedia.
Dijelaskan Okih, banjir bandang merata menggenangi beberapa lokasi di Kecamatan Cicurug. Data lokasi dimaksud antara lain
- Kp. Cipari Desa Cisaat
- Kp. Cibuntu Desa Pasawahan
- Kp. Belakan Aspol Kelurahan Cicurug
- Kp. Nyangkowek RT/RW 002/007 Desa Mekarsari
- Kp. Lio RT/RW/ 002/005 Desa Mekarsari
- Perum Setia Budi Desa Bangbayang Kec. Cicurug
“Air sungai meluap antara 5 sampau 6 meter yang mengakibatkan 12 rumah hanyut dan 85 unit rumah terendam akibat terjadinya banjir bandang selain itu ada keendaraan warga yang juga terbawa hanyut masih dalam proses pencarian,” jelas Okih.
Pabrik air minum dalam kemasan (AMDK) Aqua di Kecamatan Cicurug dikabarkan ikut menjadi korban banjir akibat aliran sungai yang meluap pada Senin (21/9/2020) petang tadi. Informasi itu diposting akun media sosial Facebook Jakarte “Punye Cerite” yang memposting sekitar 2 jam yang lalu.
Video tersebut juga viral di aplikasi perpesanan. Dikonfirmasi detikcom, Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah, Okih Fahri Assidik membenarkan kabar tersebut.
“Pabrik Aqua A1 (informasi yang valid dan bisa dipercaya kebenarannya) akibat pagar panel jebol air masuk ke pabrik,” kata Okih melalui pesan singkat kepada awakmedia.
Ia menuturkan genangan air tersebut berasal dari banjir bandang sungai Cibuntu.”Air kemudian mengalir ke sungai belakang PP Al-Amin dan (pabrik) Aqua,” ungkap dia.
Di dalam video, terlihat genangan air berwarna coklat memenuhi seisi ruangan yang memang terlihat seperti bangunan pabrik. Beberapa galon terlihat bertumpuk di atas undakan tembok di atas genangan air.
Selain video itu, ada video lainnya yang memperlihatkan tumpukan dus bertuliskan aqua dan kendaraan forklift yang terlihat tetap beraktivitas meski bagian lantainya digenangi air berwarna coklat.
Tak hanya di Cicurug, banjir bandang juga menerjang Cidahu. Sebanyak tiga jembatan semi permanen putus dan sembilan rumah warga rusak berat. “Aliran Sungai Cibojong meluap, menyebabkan 3 jembatan semi permanen putus dan sembilan rumah warga rusak berat,” kata Dandim 0607 Kota Sukabumi Letkol Inf Danang Prasetyo Wibowo kepada awakmedia.
[Admin/dt]