Sekjen MUI Anwar Abbas

Beritainternusa.com,Bali – Jagat media sosial Tanah Air digegerkan dengan video Tik Tok remaja di Bali yang diduga menghina agama Islam. Kelakuan remaja pria tersebut sampai-sampai membuat sejumlah umat Islam di Bali bereaksi.

Dalam video yang beredar luas di masyarakat, terdapat tulisan ‘agama yg tidak baik di Indonesia’. Tidak lama setelah itu, muncul tulisan ‘Islam’ di bawahnya. Setelahnya, remaja yang ada di dalam video tersebut menunjuk tulisan ‘Islam’ tersebut.

Video tersebutlah yang membuat sejumlah umat Islam di Pulau Dewata bereaksi. Atas tujuan ingin tabayun alias meminta penjelasan, sejumlah umat Islam di Bali mendatangi kediaman remaja pria tersebut.

Sejumlah pertanyaan dilontarkan kepada remaja tersebut, salah satunya motif membuat video seperti yang viral. Sambil didampingi orang tuanya, si remaja pria itu pun mengaku tidak memiliki motif apa-apa.

“Ya itu niatnya kemarin bercanda katanya,” kata satu anggota Komponen Umat Islam di Bali Hamdan Muzayyin saat dihubungi wartawan, Minggu (20/9/2020).

Pengakuan tersebut sebetulnya masih mengganjal para umat Islam yang mendatangi rumah remaja tersebut. Terlebih, si remaja mengaku tidak pernah terlibat masalah dengan umat Islam.

“Tapi dari kita temen-temen muslim menanyakan, masa bercandanya bawa-bawa agama. Kita juga menanyakan bagaimana apa selama hidupnya masalah dengan Islam ada kejadian jelek dengan Islam? Kita juga tanyakan. Tapi dari yang bersangkutan menjawab tidak ada,” ungkap Hamdan.

Ternyata, si remaja itu juga langsung menghapus video tersebut, setelah mendapat banyak respons dari masyarakat. Namun sayang, videonya sudah terlanjur menyebar dan disimpan oleh publik.

“‘Kemarin itu saya niatnya bercanda tapi baru saya upload itu sudah saya hapus langsung dan ternyata banyak yang simpen‘,” ujar Hamdan sambil menirukan ucapan remaja tersebut.

Komponen Umat Islam di Bali pun akhirnya memaafkan remaja tersebut. Remaja pria itu juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatan serupa.

“Pertemuan itu kami dari komunitas di Bali memaafkanlah karena kekhilafan si anak. Jadi si anak ini juga di luar kontrol orang tuanya,” terang Hamdan.

Peristiwa ini pun sampai ke telinga Majelis Ulama Indonesia (MUI). MUI mengapresiasi langkah persuasif yang dilakukan umat Islam di Bali terhadap remaja tersebut.

“Saya rasa bagus sekali (sikap umat Islam di Bali), dan kalau saya ketemu dengannya, saya akan lebih dahulu untuk berinisiatif bagi menegur dan menyapanya,” tutur Sekjen MUI Anwar Abbas kepada wartawan, Minggu (20/9).

Anwar menilai masalah ini juga sudah selesai karena si remaja sudah meminta maaf. MUI juga tidak akan memperpanjang.

“Apalagi yang bersangkutan itu masih muda dan setelah diingatkan oleh yang lebih tua, sang anak tersebut menyadari kesalahannya dan meminta maaf,” ucap Anwar.

[Admin/dt]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here