Beritainternusa.com,Gunungkidul – Dua peristiwa gantung diri dilaporkan terjadi pada Kamis (10/09/2020) ini di Kabupaten Gunungkidul. Dua peristiwa ini masing-masing terjadi di wilayah Kapanewon Saptosari dan Ponjong.
Kapolsek Saptosari AKP Awal Mursayanto mengungkapkan laporan gantung diri tersebut diterima pada pagi hari tadi.
“Korban bernama TR (80), ia ditemukan dua warga dalam kondisi tergantung di tiang tempat penampungan air,” kata Awal dikonfirmasi pada siang ini.
Menurut Awal, TR ditemukan oleh saksi J sekitar pukul 05.30 WIB.
Saat itu ia baru bangun dan akan menuju kamar mandi.
Saat dalam perjalanan itulah ia melewati tempat penampungan air dan menemukan korban dalam kondisi tergantung.
J yang kaget kemudian berteriak minta tolong dan langsung ditanggapi oleh S, tetangganya.
Keduanya pun lalu berupaya menyelamatkan TR dengan menurunkan dan melepasnya dari gantungan tersebut.
“Namun sayangnya korban sudah dalam kondisi tak bernyawa. Saat aparat datang ke lokasi, jasad korban juga sudah diturunkan dari tempatnya tergantung,” jelas Awal.
Berdasarkan olah TKP yang dilakukan, aparat mendapatkan sehelai kain sepanjang 125 cm, dengan lingkar ikatan di leher sepanjang 37 cm.
Pemeriksaan dokter juga menunjukkan tak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Menurut keterangan keluarga korban, TR menderita penyakit komplikasi sejak lama.
Ia bahkan disebut merasa terbebani dengan kondisinya tersebut.
“Keterangan dari keluarga menyebut korban sudah sering mengungkapkan keinginannya untuk gantung diri,” kata Awal.
Selang beberapa jam, kejadian gantung diri juga dilaporkan di wilayah Ponjong.
Kapolsek Ponjong Kompol Sudono mengungkapkan laporan peristiwa itu diterima sekitar pukul 09.30 WIB.
Menurut Sudono, korban bernama G (58).
Ia ditemukan tergantung dalam kamar mandi umum yang berada di Balai Kalurahan oleh 2 orang warga, setelah dilaporkan menghilang oleh anaknya.
“Anaknya bernama Y berusaha mencari korban sekitar pukul 07.00 WIB untuk sarapan, lantaran tak kunjung kembali ke rumah,” jelas Sudono.
Saat ditemukan, G dalam kondisi tergantung di kayu yang menjadi rangka langit-langit kamar mandi.
Benda yang digunakan untuk mengakhiri hidupnya berupa kain selendang.
Sama seperti TR, G memilih mengakhiri hidupnya lantaran menderita sakit yang tak kunjung sembuh.
Menurut keterangan dari keluarga, ia menderita sakit lambung dan darah tinggi.
“Sebelum gantung diri, korban juga diketahui sering melamun dan menyendiri,” ungkap Sudono.
Hasil pemeriksaan medis pun menunjukkan tak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, alias murni gantung diri berdasarkan bekas jeratan yang ditemukan.
Sudono mengatakan jasad G saat ini sudah dikembalikan ke pihak keluarga untuk dimakamkan
[Admin/tb]