Beritainternusa.com,Jakarta – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron menyebut pimpinan lembaga antirasuah era Komjen Firli Bahuri memiliki tiga metode dalam pemberantasan tindak pidana korupsi . Dengan 3 metode tersebut, Ghufron berharap Indonesia bisa bersih dari korupsi.
“Targetnya adalah Indonesia bersih dari korupsi, cara atau metodenya, pertama dengan penindakan supaya takut untuk korupsi, kedua pencegahan supaya tidak bisa korupsi, dan ketiga pendidjkan dan kampanye supaya sadar tidak mau korupsi,” ujar Ghufron saat dikonfirmasi, Jumat (21/8).
Ghufron mengatakan, tiga metode tersebut akan dijalankan secara seimbang oleh pihaknya. Ghufron memastikan, pemberantasan tindak pidana korupsi tidak bisa jika hanya mengandalkan penindakan.
“Penindakan banyak yang ditangkap bukan berati sukses Indonesia bersih dari koruptor. Sebaliknya, itu artinya koruptornya banyak, bisa jadi itu artinya pencegahannya tidak sukses,” kata Ghufron.
Ghufron menyatakan, fokus utama dirinya dan pimpinan KPK jilid V lainnya bukan soal banyaknya menangkap pelaku korupsi. Namun bagaimana mengembalikan kerugian keuangan negara dari hasil tindak pidana korupsi.
“Bagaimana pun menangkap koruptor tidak akan mengembalikan kerugian negara 100%. Mengamankan keuangan negara untuk tujuan-tujuannya itu yang lebih kami targetkan,” kata dia.
Atas tujuan tersebut, Ghufron memastikan penindakan, pencegahan, dan pendidikan akan dijalankan pihaknya secara bersamaan.
“Kami sekarang targetnya tidak parsial pada cegah atau penindakan saja, melaikan ketiganya secara seimbang. Indikatornya bukan sekedar banyaknya jumlah koruptor yang ditangkap, tetapi pada angka atau rupiah dari (pengembalian kerugian) keuangan negara yang efektif dan efisien memenuhi rencana pembangunan nasional,” kata Ghufron.