Beritainternusa.com,Banten – Petir menggelegar dan sambar puluhan warga yang sedang berteduh usai menonton pertandingan sepak bola di Kampung Cikareo, Desa Girimukti, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak Banten pada Senin (17/8/2020).
Sebanyak 23 orang tercatat menjadi korban insiden tersebut, tiga diantaranya meninggal dunia, belasan orang luka dan tiga lainnya dirujuk ke RSUD Palabuhanratu di Sukabumi, Jawa Barat.
“Betul, korban meninggal 3 orang, itu abis menyaksikan main bola, hujan, neduh, namanya kerumunan,” kata Kapolsek Cilograng Iptu Asep Dikdik saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon di Lebak, Banten, Senin (17/8/2020).
Asep menyebut tidak semua korban terkena sambaran petir yang mengenai pohon pinus. Namun sebagian besar warga yang ada di lokasi kejadian mendengar kerasnya suara petir yang menyambar.
“Ternyata di sekitarnya kena semua, nggak kena langsung kena petir, ini mah nggak. Mungkin luka dalam,” ucapnya.
Sekretaris Desa Girimukti mengatakan saat kejadian warga habis menghadiri acara peringatan hari kemerdekaan. Namun karena turun hujan sejumlah warga memilih untuk berteduh.
“Ada syukuran Panitia Hari Besar Nasional (PHBN) 17 Agustus selesai jam 15.00 WIB. Sebagian warga mau pulang hanya berteduh dulu di saung, tidak jauh dari lapang sambil jajan bakso, tiba-tiba halilintar menyambar,” kata Jumhata.
Saat kejadian Jumhata mengaku sedang berada di lokasi. Hujan deras sempat turun namun halilintar menyambar ketika hujan sudah mulai reda.
“Hujan memang sempat besar makanya warga berteduh, mau pada pulang tapi istirahat dulu. Pas (hujan) reda petir menyambar, sekitar jam 16.00 WIB petir menyambar,” lanjutnya.
Andar (24) salah seorang warga mengaku tidak mengingat secara pasti saat petir menyambar. Dia mengaku kaget saat mendengar suara petir. Ia menyebut sempat ada acara band usai pertandingan bola.
“Saya tidak ingat, kan ada acara (band) selesai, begitu ada suara saya langsung lemas,” lirihnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Cilograng Tatang Kusmana mengatakan rata-rata korban mengalami luka bakar ringan namun ada juga yang shock. Seluruh korban disebut Tatang berjumlah 23 orang.
“Rata-rata luka bakar ringan, sebagian shock dan masih bisa ditangani. Tiga orang korban dibawa ke RSUD Palabuhanratu, tiga korban meninggal dunia dan di Puskesmas 17 orang, sebagian sudah pulang yang dirawat masih dilakukan kunjungan,” ungkap Tatang.
[Admin]