Beritainternusa.com,Jakarta – Para pelaku usaha transportasi wisata minta kepada Pemerintah untuk memberikan tambahan waktu relaksasi enam bulan lagi.
Hal itu disampaikan Ketua Perkumpulan Transportasi Wisata Indonesia (PTWI) Yuli Sayuti dalam Diskusi Online (Diskon) bersama Forum Wartawan Perhubungan (Forwahub), Jumat (14/8/2020).
“Relaksasi cicilan enam bulan dimulai Maret hingga-September atau Oktober namun kami berharap tambahan enam bulan lagi,” ujar Yuli.
Kalau tidak berlanjut tentu saja menurutnya, 50-75 pesen usaha angkutan Wisata akan kolaps.
Apalagi kata dia kondisi pandemi Covid-19 belum surut tetapi malah makin bertambah yang berdampak pada semakin turunnya operasional bus wisata.
“Masalah utama kita adalah dari usaha angkutan wisata 1.200 pengusaha dengan belasan ribu kendaraan, 90 persen saat ini mati suri enggak bergerak,” ungkapnya.
Bahkan pemutusan hubungan kerja (PHK) di bidang pariwisata akan segera mengancam. Hal itu lantaran akan terjadi penarikan-penarikan bus karena terkendala pembiayaan.
“Kami mohon pada pemerimtah, perhatikan kami agar bisa hidup dan bukalah tempat pariwisata agar kami bisa bergerak lagi,” harap Yuli.
Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan menambahkan, khususnya pariwisata memang paling menderita selain Angkutan Antarkota Antarpropinsi (AKAP).
“Banyak pengguna jasa yang kembali menggunakan kendaraan pribadi,” katanya.
[Nur/Bin]