Beritainternusa.com,Gunungkidul – Ribuan warga Kalurahan Nglegi, Patuk, Gunungkidul berunjuk rasa pada Kamis (13/08/2020).
Pasalnya, dua pamong kalurahan diduga mencatut ribuan identitas warga menjadi bukti dukungan bapaslon Pilkada 2020.
Lurah Nglegi, Wasdiyanto mengatakan kedua pamong tersebut yaitu Sudiyono dan Wartono mengakui melakukan pencatutan tersebut.
“Keduanya sudah mengakui perbuatannya di hadapan saya, saat mediasi,” ungkap Yanto di Balai Kalurahan Nglegi.
Menurutnya, kedua pamong tersebut telah menandatangani surat pernyataan bermaterai, sebagai bukti bahwa benar mereka telah melakukan tindakan pencatutan tersebut.
Terkait tuntutan warga yang meminta keduanya mundur, Yanto mengaku tidak bisa langsung memutuskan. Sebab menurutnya hal tersebut ada mekanismenya tersendiri.
“Kami ikuti mekanismenya saja nanti seperti apa, jadi tidak bisa langsung memutuskan,” katanya.
Berdasarkan pengakuan keduanya, tindakan tersebut dilakukan atas motif ekonomi.
Ribuan data warga Nglegi tersebut diambil dari database komputer milik pemerintah kalurahan, namun keduanya enggan menyebut kepada siapa data diserahkan..
Yanto juga menegaskan dirinya tidak ada keterlibatan sama sekali atas pencatutan tersebut. Sebab ia belum lama menjabat sebagai lurah.
“Saya baru menjabat jadi lurah sekitar 7 bulan ini, jadi tidak tahu-menahu,” ungkapnya.
Kapolsek Patuk AKP Hendra Prastawa turut hadir dalam upaya mediasi hari ini. Ia mempersilakan warga yang resah atas pencatutan tersebut untuk membuat laporan resmi ke kepolisian.
Mengingat situasi masih memanas. Hendra mengatakan pihaknya akan menerjunkan sejumlah personel untuk menjaga situasi.
Sebab dikhawatirkan aksi menjadi lebih besar, mengingat dua pamong itu tak ingin mundur.
“Patroli akan kami giatkan untuk meminimalisir gesekan antar warga, hingga situasinya benar-benar kondusif,” kata Hendra.
[Admin]