- Beritainternusa.com,Kotabaru – Proyek air bersih desa Teluk Aru Kecamatan Pulau Laut Kepulauan Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan yang bernilai milyaran rupiah sangat mengecewakan masyarakat desa teluk aru, lantaran bendungan air yang dibangun pada tahun 2015 sudah tidak dapat difungsikan lagi baik pada musim hujan lebih-lebih pada musim kemarau, ucap masyarakat pada awak media Berita Inter Nusa 29/6. Pada hari yang sama awak media mendatangi bendungan air yang dibangun diatas gunung berjarak lebih kurang 5 km dari pemukiman masyarakat.
- Pada kenyataannya bendungan air yang ber-ukuran 13 meter x 12 meter dan tinggi 2 meter sangat tidak ter-urus terjadinya pendangkalan, ditumbuhi pohon-pohonan kecil didalam bendungan air. Sangat memperihatinkan lagi, bendungan air tersebut tidak diberi pengamanan/pagar. Pada saat dilokasi bendungan air awak media BIN bertemu dengan petani dikatakannya beberapa waktu lalu pernah anak babi mati didalam bendungan tersebut, anak babi yang mati didalam bendungan air tersebut untungnya cepat diketahui, ucap petani.
- Kepala Desa Teluk Aru Sudarman yang dikonfirmasi awak media BIN 29/6 pukul 23,15 Wita dikediamannya mengatakan pembangunan bendungan air dan pemasangan pipa merupakan proyek Dinas Cipta Karya Kabupaten Kotabaru yang dibangun pada tahun 2015 sumber dana APBN, pelaksanaannya pada saat itu sesuai dengan RAB nilai anggarannya memcapai milyaran rupiah, pastinya sudah lupa. Sudarman mengatakan pada awalnya pembangunan sarana air bersih tersebut berfungsi dengan baik sebagaimana perencanaan baik bendungan air maupun pemasangan pipa ber-ukuran 2 Inc sepanjang lebih kurang 5 km yang terpasang didalam tanah dihalaman rumah masyarakat desa teluk aru. Namun sangat disayangkan biaya pemeliharaan dari dinas terkait hingga dibangunnya sampai saat ini belum pernah ada terkesan adanya pembiyaran bendungan air yang tidak diberi pengaman/pagar, tidak mustahil binatang yang tercebur akan mati. Sudarman lebih lanjut mengatakan disisi lain kurang adanya kepedulian masyarakat disekitar bendungan air khususnya melakukan pembersihan didalam bendungan yang semakin dangkal, air didalam bendungan semakin kotor sangat tidak layak untuk dikonsumsi, ucap Sudarman.
- [Bacharuddin]