Beritainternusa.com,Jakarta – Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas turut menyesalkan soal ada kementerian yang diungkap Presiden Joko Widodo belum secara maksimal menyerap anggarannya. Menurut dia, kinerja para menteri yang membuat jengkel Presiden Jokowi itu malah memperburuk keadaan ekonomi rakyat di tengah pandemi Covid-19.
“Hal ini tentu saja sangat kita sesalkan karena akibat dari tindakan tersebut telah memperburuk citra dari pemerintah terutama dalam hal ini adalah presiden karena dampak dari tindakan mereka tersebut telah memperburuk keadaan ekonomi rakyat,” kata Anwar Abbas melalui keterangannya, Senin (29/6).
Abbas menilai tidak mungkin mendorong ekonomi rakyat bila mereka tidak punya daya beli. Menurut dia, tanpa adanya peningkatan daya beli, maka tentu produktivitas masyarakat tidak akan bisa dipacu.
“Hal ini tentu saja sangat-sangat beliau sesalkan karena semestinya para pembantu (menteri) beliau (Jokowi) tersebut sudah tahu apa yang akan dilakukan tetapi ternyata tidak demikian. Dan hal ini tentu saja telah membuat sang presiden benar-benar menjadi jengkel,” kata dia.
Untuk itu, dikatakan Abbas, para menteri dan para pembantu presiden hendaknya benar-benar tersentak dengan pernyataan presiden tersebut dan secepatnya melakukan langkah-langkah strategis dan inovatif bagi memperbaiki keadaan ekonomi rakyat. Sehingga daya beli masyarakat kita harapkan akan bisa meningkat.
“Untuk itu agar tujuan tersebut bisa cepat terwujud maka kita harapkan agar bantuan-bantuan dari pemerintah terhadap rakyat miskin tidak diberikan berupa barang tapi berupa uang,” tuntut Abbas.
Menurutnya, dengan itu mereka bisa berbelanja ke warung-warung kecil di samping dan di sekitar rumahnya. Sehingga kehidupan ekonomi dari rakyat kecil benar tertolong.
“Dan itulah yang kita harapkan,” tandas Abbas.
[Admin]