KPK

Beritainternusa.com,Jakarta – Plt Jubir KPK Bidang Pencegahan Ipi Maryati Kuding mengatakan, seminggu setelah aplikasi JAGA Bansos diluncurkan, total per 5 Juni, pihaknya menerima 118 keluhan terkait penyaluran.

“Keluhan yang paling banyak disampaikan adalah pelapor tidak menerima bantuan padahal sudah mendaftar, yaitu 54 laporan. Selain itu, ada 6 topik keluhan lainnya yang juga disampaikan pelapor, seperti bantuan dana yang diterima jumlahnya kurang dari yang seharusnya, sebanyak 13 laporan,” ucap Ipi dalam keterangannya, Sabtu (6/6/2020).

Menurut dia, laporan yang masuk, diantaranya, bantuan tidak dibagikan oleh aparat kepada penerima bantuan sebanyak 10 laporan, nama di daftar bantuan tidak ada atau penerima fiktif berjumlah 8 laporan.

“Mendapatkan bantuan lebih dari satu berjumlah 3 laporan, bantuan yang diterima kualitasnya buruk 1 laporan, seharusnya tidak menerima bantuan tetapi menerima bantuan 1 laporan, dan beragam topik lainnya total 28 laporan,” tutur Ipi.

Dia menuturkan, laporan tersebut ditujukan kepada 78 pemda terdiri dari 7 pemerintah provinsi dan 71 pemerintah kabupaten/kota.

“Sedangkan instansi yang paling banyak menerima keluhan adalah Pemprov Jawa Timur dan Pemkab Indramayu masing-masing 5 laporan. Diikuti oleh Pemkab Tangerang dan Pemkab Bandung masing-masing 4 laporan. Sedangkan, Pemkab Aceh Utara dan Pemkab Subang masing-masing 3 laporan. Selebihnya menerima masing-masing 1 laporan,” jelas Ipi.

Menurut dia, keluhan atau laporan yang masuk, selanjutnya akan disampaikan KPK kepada pemda terkait. Informasi dari masyarakat ini diteruskan melalui unit Koordinasi Wilayah (Korwil) pencegahan KPK yang melakukan pendampingan dan pengawasan dalam perbaikan tata kelola pemerintah daerah di 34 provinsi yang meliputi 542 pemda.

“Selanjutnya, KPK akan memonitor tindak lanjut penyelesaian atas laporan dan keluhan masyarakat tersebut,” pungkasnya.

[Admin]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here