Beritainternusa.com,Jateng – Dampak pandemi COVID-19 dialami seorang sopir bus bernama Maulana Arif Budi Satrio. Dia nekat berjalan kaki dari Jakarta untuk bisa pulang kampung ke Solo usai mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Rio, sapaannya, yakin tak akan bisa bertahan hidup lama di Ibu Kota dengan kondisi tanpa pekerjaan. Dia pun tak mendapatkan jatah bantuan sosial karena bukan warga asli Jakarta.
“Saya belum digaji, tidak dapat THR. Kami di sana tidak dapat bantuan tunai,” kata Rio di Grha Wisata Niaga, Senin (18/5/2020).
Jalan kaki nekat dia pilih karena tak ada lagi jalan lain. Sebelumnya, dia sempat akan pulang naik bus dengan tiket Rp 500 ribu, tapi batal dilakukannya.
“Saya sudah beli tiket bus Rp 500 ribu. Tapi yang datang malah Elf. Ya saya tidak mau,” ujar dia.
Kemudian dia mencoba pulang dengan meminjam mobil pribadi. Namun dia disetop di jalan tol Cikarang dan diminta putar balik.
“Di sana saya berantem karena disuruh putar balik. Saya terpaksa jalan kaki. Kalau saya tetap di Jakarta, saya hanya bisa bertahan hidup lima hari,” katanya.
Rio berangkat dari Cibubur sejak 11 Mei 2020 usai salat Subuh. Dia hanya membawa bekal tas punggung, tas selempang dan sepatu yang dia bungkus plastik.
Dia mengaku berjalan kaki menggunakan sandal jepit melalui jalur pantai utara (pantura). Setiap harinya dia berjalan sekitar 12-14 jam perhari.
“Setiap malam saya istirahat di SPBU. Kalau nggak ya tidur di warung-warung yang biasa dikunjungi sopir truk,” kata dia.
Saat sampai di Gringsing, Batang, aksinya diketahui kawan-kawannya sesama sopir dari Pengemudi Pariwisata Indonesia. Dia pun tak boleh jalan kaki dan diantar naik bus hingga Solo.
Tiba di Solo, Jumat (15/5), dia harus masuk ke rumah karantina. Sempat khawatir dengan kondisi rumah karantina yang menyeramkan, dia justru merasa betah. “Ternyata di sini makan terjamin, ada hiburannya. Suasananya juga kekeluargaan,” ujar dia.
Rio mengatakan bahwa sebenarnya dia ingin mampir ke Semarang untuk menemui Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Namun karena dijemput kawannya, dia langsung berangkat menuju Solo.
“Saya ingin menyampaikan kepada Pak Ganjar, banyak warga Jawa Tengah yang nasibnya sangat kasihan di sana. Saya harap Pak Gubernur bisa membantu,” tutupnya.
[Admin]