Balai Kota Jakarta

Beritainternusa.com,Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk melarang mudik lokal di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sedang menyelesaikan aturan mengenai larangan keluar masuk Jakarta, termasuk mudik lokal.

“Kami imbau kepada masyarakat, mari kita taati pelaksanaan PSBB (pembatasan sosial berskala besar). Jadi selama kawasan Jabodetabek melaksanakan PSBB, maka perjalanan yang diperbolehkan hanya perjalanan yang untuk kegiatan yang dikecualikan. Artinya, kalau mudik otomatis tidak diperbolehkan,” ucap Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, saat dihubungi, Jumat (15/5/2020).

Menurut Syafrin, di beberapa daerah Jabodetabek, khususnya Jakarta masih ada kawasan yang belum ada kasus Corona. Sehingga, larangan mudik lokal bisa mencegah penularan.

“Mari sayangi keluarga kita. Dari kawasan Jabodetabek itu tentu ada zonanya yang masih hijau (belum ada kasus). Contohnya, Kepulauan Seribu, jika terjadi mudik lokal, bisa jadi ada saudara kita yang ada di pulau. Demikian halnya untuk beberapa kawasan di Jabodetabek. Ini yang kami hindari. Jadi, kita minta itu untuk lakukan perjalanan untuk hal yang penting. Sama-sama kita jaga saudara kita agar tidak terpapar dari COVID-19,” ucap Syafrin.

Dinas Perhubungan mengatakan, akan melakukan penyekatan di beberapa titik keluar masuk Jakarta. Teknis aturan akan dituangkan dalam peraturan gubernur (pergub).

“Sedang disiapkan semuanya. Ini dalam tataran tidak boleh mudik. Kita akan lakukan penyekatan di jalan, bersama dengan kepolisian, dan TNI, serta Satpol PP. Setelah itu, yang boleh keluar masuk yang izin. Apakah izin perjalanan ke Bandung untuk kerja akan terbit. Saat masuk, dia harus menunjukkan dia sudah punya izin masuk ke Jakarta,” kata Syafrin.

“Kita tunggu Pergub yang sedang finalisasi,” ujarnya.

Syafrin mengaku sudah berkoordinasi dengan daerah penyanggah Jakarta, dan Polda Metro Jaya. Sehingga, aturan larangan mudik bisa ditegakkan secara maksimal.

“Kita sepakat bahwa akan lakukan pengetatan karena memang kita pahami bahwa tradisi selama Idul Fitri ini, sangat kuat silaturahminya. Sementara kita harus sadari bahwa pandemi ini justru mengintip orang yang melakukan kegiatan berkumpul,” ucap Syafrin.

[Har]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here