Beritainternusa.com,Jakarta – Bareskrim Polri tengah menangani kasus dugaan tindak pidana kehutanan terkait kawasan hutan lindung di Sulawesi Tenggara, beredar kabar kebersamaan bos perusahaan yang sedang diselidiki dengan penyidik.Komisi III DPR RI menyebut akan memanggil Kapolri untuk menanyakan hal tersebut.
“Komisi III sedang merencanakan untuk panggil Kapolri, untuk mempertanyakan hal tersebut. (Waktunya) sedang kita lihat besok, situasinya karena sudah paripurna penutupan reses, saya menjajaki besok pagi, kemungkinannya akan rapat internal besok,” ujar Ketua Komisi III DPR RI Herman Herry, saat dihubungi wartawan, Minggu (10/5/2020).
Herman mengatakan, institusi Polisi kerap menyebutkan slogan Promoter (profesional modern dan terpercaya). Namun menurut Herman, para pejabat sendiri lah yang tidak menunjukan ketidakprofesionalan dalam melakukan penyidikan.
“Berkali kali slogan Promoter dikumandangkan institusi Polri, namun jika terus menerus para pejabat sendiri yang buat kegaduhan dengan cara-cara penyidikan perkara yang tidak memberikan contoh profesional maka sia-sia lah slogan promoter dikumandangkan,” kata Herman.
“Karena masyarakat tidak akan percaya akan slogan tersebut, akhirnya hanya menjadi slogan belaka,” sambungnya.
Sehingga, Herman menilai Promoter tersebut hanya menjadi sebuah slogan. “Saya kan tidak bisa berkomentar lebih jauh lagi, kami hanya kembali mengatakan itu, promoter-promoter slogan doang, kan tidak profesional,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Bos perusahaan yang sedang diselidiki polri ada dalam rombongan Bareskrim, yang tiba di Bandara Halu Oleo, Kendari, Sultra. Dia ikut menumpang dalam jet komersial carteran Bareskrim.
“Yang bersangkutan naik (jet pribadi carteran Bareskrim) dari Makassar (Sulawesi Selatan),” kata Kadiv Humas Polri Brigjen Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Minggu (10/5/2020).
Argo mengatakan awalnya hanya ada rombongan penyidik saat berangkat dari Jakarta. Pesawat carteran lalu transit di Makassar. Di sana, bos perusahaan tersebut ikut menumpang pesawat jet carteran Bareskrim ke Kendari.
“(Kepentingan bos perusahaan satu pesawat jet dengan penyidik-red) karena akan dikonfrontir dengan saksi-saksi lain yang ada di Kendari,” jelas Argo.
[Har]