Indartato, Komandan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Pacitan

Beritainternusa.com,Jatim – Ponpes Al Fatah di Temboro, Magetan menjadi klaster penularan corona. Gugus Tugas Pacitan langsung melakukan pelacakan warga yang belajar di ponpes itu.

Hasilnya, sebanyak 66 santri asal Pacitan diketahui mondok di ponpes tersebut. “Kita sudah melaksanakan pelacakan khusus. Sudah ada 66 (santri) yang bisa kita lacak,” kata Indartato, Komandan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Pacitan, Senin (27/4/2020).

Data tersebut, lanjut pria yang juga menjabat bupati, belum final. Pasalnya, hingga saat ini proses pelacakan terus berlangsung. Artinya, angka bisa saja bertambah sesuai dengan data yang diperoleh.

“Mungkin (jumlah) bisa berubah lagi. Karena pendataan terus berlangsung,” paparnya.

Untuk mengetahui secara pasti jumlah santri, pemkab melibatkan jejaring di tingkat bawah. Aparat kecamatan bersama forkopimcam, kepala desa, hingga RT dan RW diminta proaktif menyisir wilayah dengan dipandu Puskesmas.

Selanjutnya sesuai protokol, terang bupati yang akrab disapa Pak In, para santri tersebut secara berkala akan menjalani rapid test. Proses pengujian akan dilakukan di RSUD dr Darsono dan Puskesmas di wilayah masing-masing.

“Mudah-mudahan tidak positif. Jadi itu upaya kita. Karena apa? Musuh kita ini tidak kelihatan,” imbuhnya.

Selain itu, kata Indartato, setibanya di daerah masing-masing, para santri juga diwajibkan karantina mandiri. Mereka diharapkan tetap berada di rumah selama 14 hari untuk menghindari penularan. Adapun pemantauannya diserahkan kepada aparat setempat bersama unsur kesehatan.

[Mario/Har]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here