Beritainternusa.com,Jakarta – Menteri Koordinasi Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan pemerintah akan melakukan antisipasi penanganan virus corona hingga bulan Desember 2020 mendatang. Hal itu mengingat cuti Lebaran dan hari raya dipindah ke akhir tahun.
“Begini, kalau mudik Lebaran itu tentu sampai Lebaran. Lalu nanti situasinya kalau perkembangan yang menghendaki pergerakan orang dan barang dibatasi, itu bisa diperpanjang. Karena kalau antisipasi pemerintah kan begini, cuti Lebaran, cuti hari raya, ini kan ditiadakan, nanti dipindahkan ke Desember,” kata Mafud dalam siaran langsung di YouTube BNPB, Sabtu (25/4/2020).
“Itu artinya antisipasi kita sampai Desember meskipun dalam prediksi Juli sudah akan selesai (Corona), tetapi kita mengantisipasi itu sampai Desember,” lanjutnya.
Mahfud menuturkan perpanjangan pembatasan sosial berskala besar juga bisa dilakukan apabila sudah habis masa pemberlakuan dan masih perlu diperpanjang. Perpanjangan itu akan dilakukan sampai dengan situasi sudah dikatakan aman.
“Dan akan selalu bisa diperpanjang seperti PSBB Jakarta, itu diperpanjang nanti kalau pada saat habis perpanjang masih perlu diperpanjang ya diperpanjang lagi, sampai ada pada titik minimal untuk dikatakan aman,” tuturnya.
Sebelumnya, beberapa hari yang lalu Presiden Joko Widodo memprediksi penyebaran virus Corona di Indonesia mulai melandai pada Juli mendatang. Menurut Jokowi, kasus Corona di Indonesia akan mencapai puncaknya pada bulan Mei.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi dalam wawancara eksklusif di acara Mata Najwa yang disiarkan Trans7, Rabu (22/4) malam. Jokowi awalnya berbicara mengenai data yang diterimanya setiap hari.
“Setiap hari masuk ke saya hitungan-hitungan kapan puncaknya dan kapan akan turun, dengan hitungan-hitungan dengan model matematis yang berbeda,” kata Jokowi.
Jokowi menerima beragam prediksi mengenai puncak virus Corona di Indonesia. Perbedaan analisis itu, kata Jokowi, wajar sebab virus Corona merupakan sesuatu yang baru ditangani Indonesia.
“Ada yang menyampaikan di situ minggu kedua April, sudah puncak kelihatan turun, ada yang menyampaikan minggu terakhir April, ada yang mengatakan awal Mei, ada yang mengatakan pertengahan Mei. Ada yang mengatakan akhir Mei berbeda-beda semua karena tadi virus Corona ini barang baru, virus COVID-19 ini barang baru, hitungannya bisa dihitung cara berbeda-beda dan hasil yang berbeda-beda,” ujar Jokowi.
Namun Jokowi optimistis virus Corona mulai menurun pada Juli. Asalkan, kata dia, masyarakat disiplin mematuhi aturan pemerintah.
“Kalau ditanya ke saya, saya ingin optimis Juli sudah masuk pada posisi ringan sehingga puncaknya pada bulan Mei sudah betul-betul pada puncak kemudian turun, landai tetapi dengan catatan masyarakat memiliki kedisiplinan yang kuat, itu kuncinya di situ,” ujarnya.
[Har]