ilustrasi

Beritainternusa.com,DIY – Gubernur DIY , Sri Sultan HB X meminta kepada masyarakat agar bersikap bijak terhadap tenaga kesehatan (nakes). Menurut Sultan, dokter hingga tenaga medis memiliki protokol seusai menangani pasien COVID-19.

Gubernur yang juga raja Kesultanan Yogyakarta tersebut mengimbau masyarakat tidak berperasangka buruk, apalagi hingga melakukan penolakan terhadap para nakes yang menangani pandemi corona.

“Pendapat saya tidak perlu berprasangka seperti itu, hakikatnya dokter, nurse (perawat), atau tenaga medis lain setelah melayani rumah sakit biasanya sebelum sampai rumah pasti sudah bersih dari segala hal yang bersifat medis,” ungkapnya.

Sri Sultan HB X menjelaskan bahwa tenaga medis sudah pasti memikirkan protokol kesehatan. Apalagi mereka memiliki keluarga dan tidak mungkin ingin membahayakan keluarganya.

“Tenaga medis kita itu sudah menyadari harus bersih sebelum pulang. Mereka juga tak ingin membahayakan keluarganya,” ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pembajoen Setiyaning Astutie menjelaskan Pemda telah menyediakan tempat isolasi untuk para tenaga kesehatan yang ditolak masyarakat. Untuk tempat isolasi pihaknya memanfaatkan gedung Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Regional Yogyakarta.

“Mereka yang ditolak masyarakat kami berikan perlindungan berupa tempat isolasi. Untuk nakes (tenaga kesehatan) di badan Diklat (Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Regional Yogyakarta),” kata Pembajoen di Kompleks Kepatihan Pemda DIY, Senin (6/4).

Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Regional Yogyakarta, Suroyo memastikan gedungnya siap digunakan. Dia menjelaskan di gedung itu total memiliki 141 kamar.

“Untuk kamar memang ada dua tempat tidur, tapi hanya diisi satu orang saja,” kata Suroyo.

[Anjar/Har]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here