ramayana

Beritainternusa.com,Jabar – Ratusan karyawan Ramayana Depok terancam kena pemutusan hubungan kerja (PHK). Alasannya sejak ritel itu tutup sementara otomatis manajemen tidak dapat melakukan penjualan. Hal itu berdampak pada pihak manajemen yang mengaku tidak sanggup membayar karyawan.

Store Manager Ramayana Depok, M Nukmal Amdar mengatakan, pihaknya masih melakukan proses menuju kemungkinan buruk tersebut. Selanjutnya, informasi akan disampaikan pada karyawan dan dinas terkait. “Dalam proses sesuai prosedur. Kita juga secara resmi akan bersurat ke Disnaker sebagai dinas terkait,” katanya, Selasa (7/4).

Dikatakan jumlah karyawan yang bekerja di Ramayana Depok ada 300-an orang. Jumlah itu dibagi dalam beberapa divisi dan yang berada di bawah tanggung jawab PT Ramayana hanya 87 orang saja.

“Lebih kurang ada 300 tetapi yang khusus di PT Ramayana 87. Kita ada beberapa divisi,” ungkapnya.

Dari informasi yang didapat, PHK ini hanya bersifat sementara. Nantinya jika kondisi sudah normal, ada kemungkinan karyawan tersebut dipanggil kembali.

“Kita lihat kondisi sejauh mana, kalau misal bisa normal bisa bangkit mungkin bisa jadi pertimbangan kita akan panggil kembali,” ucapnya.

PHK yang dilakukan Ramayana Depok, berkaitan dengan efek pandemi Corona. Selama toko tutup, manajemen mengaku tidak ada pemasukan karena selama ini hanya mengandalkan penjualan saja. “Ya ini berdampak dari corona karena bisnis kita memang dari sales untuk pengajian karyawan. Jadi karena virus ini kita sudah engga ada harapan lagi. Akhirnya mungkin manajemen sudah memikirkan dengan matang karena sudah tidak mampu lagi menutup biaya,” katanya.

Sementara itu, Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Depok, Wido Pratikno mengatakan, informasi tersebut diterima pihaknya Senin malam. Setidaknya ada 120 karyawan yang terancam kena PHK. Pihaknya akan melakukan mediasi antara para pegawai terdampak PHK dengan manajemen Ramayana Depok.

“Kami mau perjuangkan haknya, paling pesangonnya. Saya akan koordinasi dulu, mereka anggota Aspek (Asosiasi Serikat Pekerja), langkah mereka seperti apa,” katanya. [Jemi/Har]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here