ruang isolasi RSHS Bandung

Beritainternusa.com,Jabar – Sebanyak 25 warga Jabar dengan keterangan terkonfirmasi COVID-19 meninggal dunia hingga Sabtu (4/4/2020). Dari laman pikobar.jabar.prov.id Jabar menyumbang 13,81 persen dari angka kematian nasional yang mencapai 181 orang.

Dalam laman yang sama, kebanyakan pasien positif COVD-19 berasal dari Kota Bogor dan Kota Bandung dengan masing-masing 6 orang. Kemudian di Kabupaten Bekasi sebanyak tiga orang.

Lalu 8 orang lainnya berasal dari Kota Depok, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat dengan masing-masing dua orang. Dua sisanya berasal dari Kota Bekasi dan Kabupaten Kuningan dengan masing-masing 1 orang.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan perlakuan kepada jenazah sudah sesuai dengan protokol kesehatan yang dianjurkan Kementerian Kesehatan dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sehingga warga tak perlu cemas.

“Secara ilmiah dari kedokteran menyatakan bahwa 7 jam sejak jenazah meninggal virus itu mati, ditambah (protokol kesehahatan ) pembalseman, disinfektan, dibungkus plastik, dan ditutup oleh peti mati,” kata pria yang akrab disapa Emil itu, Jumat (3/4/2020) sore.

“Sehinggga tidak ada lagi peluang virus hidup. kita harus mengambil keputusan berdasarkan ilmu, jangan oleh provokasi tanpa ilmu dan emosional. Harus rasional,” paparnya.

Ia mengimbau agar warga turut berempati kepada keluarga korban COVID-19 dengan tak memberikan stigma yang justru akan memperdalam luka serta kesedihan dari keluarga yang ditinggalkan. “Mereka sudah kehilangan, mereka butuh dukungan, butuh dikuatkan. Mari kedepankan rasa kemanusiaan, dengan merasakan apa yang orang lain rasakan,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Jabar Berli Hamdani memastikan pengurusan jenazah tak hanya memperhatikan etika agama, budaya dan sosial yang dianut, namun juga melewati prosedur teknis kesehatan yang ketat. “Semua lubang-lubang tubuh ditutup dengan kasa absorben dan diplester kedap air. Petugas harus memastikan badan jenazah bersih dan kering,” kata dia.

Petugas yang mengantar pun dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD). “Semua prosedur dibuat untuk menghormati jenazah, keluarga jenazah, serta melindungi diri dan lingkungan dari penularan,” katanya.

Merujuk kepada keterangan Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) M Kamaruzzaman, rata-rata pasien yang meninggal memiliki riwayat penyakit penyerta yang kronis atau comorbid dengan rata-rata usia di atas 50 tahun.

Menurutnya, bila melihat pasien yang dirawat dan meninggal di RSHS, rata-rata disertai penyakit penyerta seperti hipertensi dan diabetes.

“Oleh karena itu kami mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga dan melindungi orang tua kita dengan cara menjaga jarak apabila kita baru beraktivitas di luar rumah, pakai masker dan lindungi mereka yang memiliki risiko tinggi termasuk orang tua kita,” kata Kamaruzzaman, 2 April 2020 lalu.

Hingga hari ini jumlah warga yang positif Covid-19 di Jabar mencapai 225 orang, jumlah orang dalam pengawasan (ODP) mencapai 16392 dan pasien dalam pengawasan (PDP) 1205 orang [ Jemy/Har]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here