Ketua Umum Ikatan Keluarga Gunungkidul Eddy Sukirman

Beritainternusa.com,DIY – Ikatan Keluarga Gunungkidul  meminta warga Gunungkidul yang tengah merantau agar mengurungkan dulu niatnya mudik di tengah pandemi virus Corona atau COVID-19. Namun, bagi yang telanjur mudik, IKG minta pemudik menaati peraturan pemerintah untuk mengisolasi diri terlebih dahulu.

Ketua Umum IKG Eddy Sukirman mengatakan pihaknya telah meminta 18 koordinator kecamatan (korcam) dan 7 koordinator wilayah (korwil) membuat surat imbauan berisi larangan bagi anggotanya kembali ke Gunungkidul selama pandemi COVID-19.

“Imbauan (untuk tidak mudik) sudah ada dari saat masih longgar (belum banyak kasus COVID-19), sudah imbau terus-menerus, sudah bertubi-tubi, sampai berbusa-busa ini. Imbauannya supaya mereka jangan pulang,” katanya saat dihubungi wartawan , Rabu (1/4/2020).

Terlebih, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul hingga Ketua DPRD Kabupaten Gunungkidul telah memintanya mengimbau anggota IKG agar tidak mudik terlebih dahulu. Namun, terhadap yang sudah telanjur mudik, dia meminta Pemkab melakukan karantina.

“Saya sudah imbau ke seluruh anggota di seluruh Indonesia agar jangan pulang dulu. Kalau sudah aman, silakan, mau pulang 24 jam lima kali tidak jadi masalah. Tapi bagi yang sudah telanjur pulang, harus lakukan karantina,” lanjut Eddy.

Eddy menjelaskan jumlah anggota IKG sekitar 300 ribu orang. Karena itu, tidak semua anggota dapat ia pantau.

“Tapi namanya orang banyak, ada yang ngerti terus ngerem, dan ada yang nekat (mudik),” ucapnya.

“Padahal kami tidak henti-hentinya mengimbau itu. Namanya juga orang 300 ribu, tidak tahu persis pulangnya kapan, jam berapa, karena tidak ada laporan,” lanjut Eddy.

Karena itu, Eddy mengaku masih ada ribuan pemudik yang datang ke Gunungkidul. Namun dia menilai imbauannya juga tidak bisa dinilai gagal.

“Namun barangkali berhasil sih, kan tidak semua pulang, katakanlah kalau jebolan 2.000, kan termasuk berhasil karena anggota kita ada 300 ribu. Jadi harap maklumlah karena orang banyak, tidak bisa mengawasi satu-satu, dan pintu keluarnya banyak,” ujarnya.

“Kemarin saya sudah bilang ke Wabup dan Ketua DPRD, ya sudah, kalau telanjur, dicegat di sana (pintu masuk ke Gunungkidul) agar kembali ke Jakarta, biar jadi pembelajaran. Atau di sana di karantina, dirawatlah, karena bagaimanapun mereka tetap saudara kita, tapi saya minta mereka (pemudik) tetap taat aturan (untuk mau isolasi diri),” imbuh Eddy.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Gunungkidul Kelik Yuniantoro menyebut hingga kemarin, Selasa (31/3), tercacat ada sekitar 5.000 pemudik masuk ke Gunungkidul. Menurutnya, jumlah itu akumulasi dari 27 Maret.

“Sampai kemarin itu ada 5.350 pendatang yang masuk ke Gunungkidul. Paling banyak di Kecamatan Wonosari, Playen, dan Ngawen,” katanya. [Supriyanto/Har]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here