ilustrasi pasien corona

Beritainternusa.com,DIY – Sebuah video seorang dokter di RS Nur Hidayah Kabupaten Bantul menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut terlihat seorang dokter yang bernama Sagiran mengeluhkan tidak adanya rumah sakit yang mau menerima rujukan pasien berkategori dalam pengawasan (PDP).

Sagiran menyebut jika seorang PDP ditangani oleh RS Nur Hidayah namun karena keterbatasan APD dan peralatan, pihak rumah sakit ingin merujuk pasien tersebut. Namun dari 23 rumah sakit yang dihubungi, tidak ada satu pun yang mau menerima pasien tersebut.

“Ada satu PDP kondisinya kritis ada di dalam. Kita sudah menelepon 23 rumah sakit tidak mau terima. Kami punya APD seadanya karena tidak ada bantuan tidak bisa mengadakan sendiri. Tolong kerahkan tim atau apa namanya untuk menolong pasien yang sedang kritis di dalam,” ujar Sagiran dalam video tersebut.

Menanggapi video itu, Ketua Pelaksana Gugus Tugas Penanganan Covid-10 Kabupaten Bantul, Helmi Jamharis mengatakan, jika pasien yang dirawat di RS Nur Hidayah telah dirujuk ke rumah sakit lain.

“Pemerintah Kabupaten Bantul telah menindaklanjuti yakni dengan mengirimkan 2 pasien ke Sardjito dan satu pasien ke Rumah Sakit UII. Artinya ketiga pasien yang ada di Nur Hidayah artinya sudah tertangani dengan baik sesuai ketentuan,” katanya, Senin (30/3).

“Kita memang berusaha semaksimal mungkin memberikan fasilitasi terhadap persoalan di Kabupaten Bantul,” imbuh Helmi.

Helmi meminta kepada semua pihak agar berkomunikasi terlebih dahulu dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19. Sehingga permasalahan bisa segera diatasi dan tak perlu langsung membagikannya di media sosial dan menimbulkan keresahan.

“Dengan demikian dengan cepat menyelesaikan sebelum terjadi keresahan di masyarakat,” tutupnya. [Dwi/Har]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here