Beton pemblokir jalan untuk isolasi wilayah Kota Tegal

Beritainternusa.com,Jateng – Isolasi Wilayah Kota Tegal  Jawa Tengah akhirnya resmi berlaku hari ini. Namun, pantauan di lapangan masih ada mobil yang bisa masuk ke dalam kota karena ada celah beton yang tak dijaga petugas.

Pantauan wartawan  di kawasan Kota Tegal, Senin (30/3/2020) pagi, ada beberapa ruas jalan yang masih belum sepenuhnya ditutup. Salah satunya di pertigaan Jalan Gajah Mada. Tampak jalan tersebut masih bisa dilalui kendaraan roda empat meski sudah dipasangi beton. Beberapa pengemudi mobil terlihat masih bisa menerobos celah beton untuk masuk kawasan kota.

“Bisa masuk. Ada celah seukuran mobil,” kata Ridho (43), pengendara mobil asal Brebes.

Akses masuk ke Kota Tegal lainnya juga masih belum sepenuhnya ditutup. Beberapa ruas jalan kecil yang ada di sepanjang Jalan Gajah Mada tampak masih terbuka. Beberapa petugas tampak sibuk memasang beton untuk menutup jalan.

“Ini melanjutkan saja. Masih ada yang belum tertutup beton. Tapi tidak banyak,” ujar seorang pekerja.

Sejak diberlakukan isolasi wilayah, akses jalan yang sempat ditutup di dalam kota kini mulai dibuka. Seperti jalan masuk ke kawasan alun-alun, blokade water barier sudah digeser ke pinggir jalan.

Demikian pula akses jalan ke pusat keramaian di kawasan kota kini sudah dibuka. Meski akses jalan sudah kembali normal, suasana kota masih tampak lengang. Arus lalu lintas juga tidak sepadat kondisi normal.

Diberitakan sebelumnya, isolasi wilayah ini akan berlangsung selama empat bulan. Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono memimpin langsung pemasangan beton untuk menutup akses keluar-masuk wilayahnya. Dedy pun menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat jika terganggu aktivitasnya selama masa isolasi wilayah.

“Saya juga meminta kesadarannya masyarakat Kota Tegal, Kabupaten Tegal, dan sekitarnya. Kami memohon maaf ini tentunya demi kebaikan bersama, ini adalah kebijakan Pemerintah Kota Tegal dan ini wujud perhatian untuk masyarakat semua,” kata Dedy di sela pemasangan beton, Minggu (29/3).

Menurut Dedy, tindakan tidak populis ini semata-mata demi melindungi warga Kota Tegal dari penularan virus COVID-19  . Dia memilih dibenci daripada nyawa warganya terancam.

“Saya secara pribadi Wali Kota Tegal, saya lebih baik dibenci daripada maut menjemput mereka,” tegas Dedy Yon.

Dedy Yon mengatakan isolasi wilayah ini sebagai salah satu bentuk social distancing yang sedang dikampanyekan pemerintah pusat. [Har]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here