Beritainternusa.com,DIY – Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima berkunjung ke Yogyakarta. Setelah sempat menemui Sultan HB X di Keraton Yogyakarta, Raja Belanda sempat mengambil batik pesanannya di Kampung Cyber, RT 36 RW 09, Patehan, Kecamatan Keraton, Kota Yogyakarta.
Raja Belanda ini mengambil batik yang dipesannya sejak Januari 2020 lalu di Iwan Setiawan yang merupakan warga Kampung Cyber. Iwan sendiri adalah pemilik Galeri Batik ‘e Lok Iwan.
Iwan mengatakan, dirinya mengerjakan secara manual batik yang dipesan Raja Belanda itu. Batik itu dikerjakan dalam waktu 5 hari.
“Batik karya saya bergaya klasik kontemporer. Saya tetap mempertahankan ragam motif klasik. Hanya saya kombinasi motif dan warna modern bisa dilihat dari goresan canting ke setiap kain ,” katanya, Rabu (12/3).
Dia memakai konsep ‘menumpuk’ motif dalam membuat batik untuk Raja Belanda. Iwan merinci berbagai motif klasik, seperti corak Kawung, Parang Rusak sampai Truntum ada dalam kain batik pesanan Raja Belanda.
Iwan menerangkan Raja Belanda tak memilih corak atau motif batik secara khusus. Raja Belanda, sambung Iwan memercayakan motifnya kepada dirinya sebagai desainer.
“Klasiknya tetap saya pertahankan sebagai ciri khas utama. Kalau gaya kontemporernya dari gerakan ekspresif. Liukan canting lalu pakai kuas sampai centong dalam menorehkan lilin malam di permukaan kain,” ungkapnya.
Iwan mengungkapkan batik pesanan Raja Belanda ini dihargainya Rp 950 ribu. Dia merinci harga tersebut sudah termasuk biaya menjahit menjadi kemeja lengan pendek.
“Tidak nuthuk (menaikkan harga). Itu sekaligus jahitnya. Yang mahal puringnya karena ukurannya cukup besar,” urainya.
“Bangsawan dari Belanda pesan batik saya. Ini luar biasa sekali sampai saya tidak bisa berkata-kata. Ini apresiasi yang luar biasa bagi karya saya,” tutup Iwan. [Har]