Beritainternusa.com,Jakarta – Presiden Joko Widodo telah mengumumkan sejumlah nama kandidat calon kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara yang pembentukannya bakal menunggu undang-undang baru. Sejumlah nama disebut, mulai dari Basuki Tjahaja Purnama, Bambang Brodjonegoro, Abdullah Azwar Anas, hingga Tumiyana.
Azwar Anas enggan berbicara banyak saat ditemui di kantor Kementerian Dalam Negeri, Jumat (6/3/2020). Bupati Banyuwangi itu bertemu Mendagri Tito Karnavian sebagai ketua umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh (Indonesia). Dia datang bersama sejumlah bupati yang menjadi pengurus Apkasi.
“Saya belum bisa komentar soal itu,” ujar Anas singkat.
Azwar Anas sendiri dikenal sebagai salah seorang bupati berprestasi. Banyuwangi, daerah di ujung timur Pulau Jawa yang jauh dari pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan dulu dikenal dengan persepsi minor, kini bertransformasi mencapai kemajuan-kemajuan terukur.
Berdasarkan data BPS,kemiskinan Banyuwangi berhasil diturunkan ke level 7 persen dari sebelumnya selalu di atas dua digit. Pendapatan per kapita masyarakat juga melonjak jadi hampir Rp49 juta per orang per tahun, dari sebelumnya di kisaran Rp20 juta.
Kemendagri menetapkan Banyuwangi sebagai kabupaten terinovatif pada 2018 dan 2019. Banyuwangi juga menjadi kabupaten pertama di Indonesia yang meraih nilai A dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP).
Anas juga menginisiasi program “Rantang Kasih” yang mendistribusikan makanan bergizi setiap hari secara gratis kepada warga lanjut usia dan pemberian uang saku setiap hari untuk pelajar kurang mampu. Di Banyuwangi, ada program Smart Kampung yang mendorong penggunaan teknologi dalam pelayanan publik berbasis desa. Banyuwangi menjadi kabupaten pertama yang mempunyai Mall Pelayanan Publik dengan lebih dari 200 dokumen/izin di satu tempat.
Salah satu terobosannya yang juga mendapat perhatian adalah melibatkan arsitek-arsitek top nasional untuk ikut menata daerah. Termasuk menginisiasi bandara berarsitektur hijau pertama di Indonesia. Bandara itu membuka aksesabilitas Banyuwangi dari sebelumnya tak ada penerbangan hingga kini melayani 7 frekuensi rute penerbangan setiap hari.
Dia juga dikenal dengan inovasi pariwisata melalui Banyuwangi Festival, sebuah ajang atraksi wisata yang berisi ratusan event wisata berbasis rakyat setiap tahunnya. Banyuwangi Festival dimulai sejak 2012. Pengembangan pariwisata di Banyuwangi mendapat penghargaan inovasi kebijakan publik bidang pariwisata terbaik dunia dari Badan Pariwisata PBB (UNWTO).[Har]