Beritainternusa.com,Jakarta – KH Sholahudin Wahid menghembuskan nafas terakhirnya di usia ke-77, Minggu (2/2). Gus Sholah demikian dia biasa disapa meninggal dunia saat menjalani perawatan di RS Jantung Harapan Kita.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Gus Sholah. Haedar menyebut sempat datang menjenguk Gus Sholah di RS pada Jumat (31/1) yang lalu.
Sayangnya Haedar tak bisa bertemu langsung dengan Gus Sholah yang saat itu sedang menjalani operasi. Haedar hanya bertemu dengan istri Gus Sholah dan adik iparnya, mantan Menag, Lukman Hakim Saifuddin.
Haedar mengenang terakhir kali dia berkomunikasi langsung dengan Gus Sholah pada 12 Januari 2020 yang lalu. Saat itu keduanya sempat berbincang tentang film ‘Jejak 2 Ulama’.
Film itu bercerita tentang kisah pendiri NU , KH Hasyim Asy’ari dan pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. Film itu salah satu inisiatornya adalah Gus Sholah dan dikerjakan secara kolaborasi antara Ponpes Tebu Ireng dengan Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Muhammadiyah.
“Tanggal 12 Januari itu beliau (Gus Sholah) masih kontak saya untuk bagaimana agar film ini bisa dilaunching dan menghadirkan Presiden (Joko Widodo). Bahkan, kami sudah menandatangani surat kepada Pak Presiden pada tanggal 22 Januari, karena rencananya film akan dilauching pada 2 Februari,” ujar Haedar di kediamannya, Senin (3/2).
“Tapi Allah menghendaki lain. Bahwa tanggal 2 Februari kita belum bisa mewujudkan launching bersama Presiden, tetapi Gus Sholah dipanggil Allah SWT,” imbuh Haedar.
Haedar menerangkan jika dalam percakapan itu dirinya sempat berdiskusi dengan Gus Sholah tentang film ‘Jejak 2 Ulama’. Harapannya agar generasi muda mengikuti semangat dan meneladani ketokohan dua ulama itu.
“Waktu-waktu terakhir kami (Haedar dan Gus Sholah) berjumpa dan berdiskusi adalah tetap bagaimana semangatnya generasi bangsa tahu jejak para tokoh umat dan bangsa yang harus jadi contoh teladan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tegas Haedar.
Haedar menambahkan jika sosok Gus Sholah adalah sosok ulama yang memiliki andil mengembangkan Islam moderat di Indonesia. Jejak yang ditinggalkan Gus Sholah ini diharapkan Haedar mampu diteruskan dan dijaga oleh generasi muda.
“Yang tidak kalah pentingnya, jejak kebaikan dan kiprahnya (Gus Sholah) untuk umat dan bangsa, bahkan untuk kemanusiaan semesta untuk diikuti keluarga anak cucu dan sekaligus keluarga Nahdiyin, umat dan bangsa agar ada keberlangsungan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan yang moderat dan membangun untuk semua,” ungkap Haedar.