Cerita ini ditulis atas izin dan permintaan yang bersangkutan
Penulis : Septi Nuraini & Sandra Monika
Tetesan Air mata Cinta
Hari berganti hari, keduanya sedang dilanda cinta, pagi itu sekitar jam 7 seperti biasa “AS” Vidio Call “BR” , saslamu alaikum sayang sapa “AS” manja, walaikum sayang Abang, Jawab “BR”
Abang sedang apa , lagi dimana ini ? tanya “BR” Abanag dirumah ,ini dihalaman lagi olahraga ‘Jawabnya”
“AS” langsung mengeluarkan gombalnya, sayang ????? Kangeeeen ga siiih “
Tanya “AS” menjaaa” “BR” ga kalah manja langsung menjawab, Kangeeeen sayaaang, kapan abang kerumah lagi.tanya “BR”
Iya sayang nanti abang luangkan waktu main kerumah, abang juga udah kangeen sama Ibu yang jelek ini, Ledek “AS” kepada “BR”. Ich abang memang umi jelek kaaan, tapi ngangenii kaaannn ?? saut “BR” dengan genit manjanya.
Kedua insan ini memang sedang mengalami puber yang kedua, sehingga tidak ada hari tanpa cinta, setiap jam bahkan menit, keduanya selalu Vidio Call.
Sayaaang ? panggil “AS” manja ke “BR” besuk abang ada urusan keluar kota, mungkin untuk beberapa hari ada disana, kata “AS”.
Iaya abang, abang hati-hati dijalan ya, pesan” BR” , iya sayang abang selalu hati-hati, selama abang tinggal kamu jaga diri iya , jangan terlambat makan , minum vitamin.pinta “AS” .
Iya sayaaang, umi selalu inget pesan Abang.Jawab “BR”.
Abang ‘’ panggi “BR” iya sayang, abang kapan mau bilang Bapak Ibu, soal pernikahan kita, tanya “BR” . Sayang ,,,,, secepatnya abang akan melamar dan menikahimu, tapi kana bang harus memikirkan rumah dulu. Supaya ketika kita sudah menikah tidak tinggal deket keluarga . jawab “AS”.
Iya Abang kemarin kakak juga udah bilang ke umi katanya , cepet kamu nikah ga usah lama-lama, ini bapak baik kok orannya, dia sudah punya istri ya ,Tanya teteh begitu.
Umi jawab sudah kak,, “AS” langsung menyaut, terus kakanya bilang apa lagi ? tanya “AS” ga sabar mendengarnya.
Dia bilang ga apa-apa yang penting kamu tahu diri, jangan menghubungi waktu-waktu tertentu, katanya.
“BR” memang mempunyai kakak perempuan lain Bapak satu Ibu.
“AS” tersenyum dan merasa gembira ketika “BR” mengatakan bahwa kakaknya tidak ada masalah.
Sayaaang abang mencintaimu sepenuh hati, jangan ragukan itu, jadi abang akan cari waktu melamarmu. Kata “AS”
Ke esukan harinya “AS” berangkat keluar Kota perjalanan kurang lebih ditempuh 11 jam, “AS” bersama pathner bisnisnya menuju kota jawa Tengah .
Tak lama kemudian “AS” membuka Hp, disitu “AS” melihat History/Status “BR” Selamat pagi Jawa Tengah selamat pagi Matahariku. Status tersebut jelas ditujukan kepada “AS”
Disitu “AS” langsung Vidio Call , ass alaikum sayang , salam “AS” pada kekasihnya. Waalaikum salam abang , sudah smapai mana ??? tanya “BR” dengan Cemas,
Abang hati-hati ya jangan lupa makan , lanjut “BR” belum dijawab “AS” BR” bertanya lagi abang sama siapa ??
Abang sampai Tol Cipali sayang, abang sama rekan bisnis bersama pengemudi,jawab “AS”’
Abang hari ini umi mau pergi sama temen-temen, umi mau beli tas Hp, sama siapa timpal “AS”.
Sama ,IR,IN.AN dll jawab “BR” iya hati-hati jaga hati jaga diri ,inget pesan Abang.
Iya bapaaak, jangan kewatir, jawab “BR” meledek “AS”.
Waktu menunjukan jam 13.00 wib, “AS” masih diperjalanan, dan meminta pengemudinya berhenti di res area, pak berhenti ya kita cari makan dulu, pinta “AS” kepada pengemudi”
Baik pak jawab pengemudi tersebut.
Akhirnya “AS” sampai peristirahatan, tak lupa mereka sholat Luhur dulu sebelum makan, akhirnya mereka menuju restoran, untuk makan siang.
Perjalanan dilanjutkan kembali dan sampailah jam 17.00 ditempat yang ditempuh, “AS” mencari tempat istirahat dikota tersebut.
Selang beberapa menit “AS” telp “BR” menanyakan keberadaan “BR” dimana, ternyata “BR” masih sama temen-temennya di Mall didaerah bogor .
Udah pulang sayang,ini udah malem, ga bagus main sampai jam segini, belum pulang , kata “AS” kepada “BR” . iya abang ini udah mau pulang.
Iya udah hati-hati kalau pulang ya. Pesen “AS”.
Sehabis Magrib “AS” bertanya lagi , ass alaikum sayang ,,,, sudah sampai mana ??? tanya “AS”
Masih disin Abang baru mau naik mobil, jawab “BR”.
“AS” mulai gelisah, “AS” dalam hati tidak setuju “BR” pergi seharian , tanpa mengajak anaknya.
Sayang ,,,,,, panggil “AS” dalam telp, ga bagus kamnu pergi sendirian, sayaaaaaang, ingatlah bahwa dirumah ada adik “RT” yang belum mandi, makan dll.
Coba waktu libur itu digunakan untuk adik, mengingat adik sering ditinggal kerja, nmasehat “AS” ke “BR”
Ya Allah Abang, maafkan Umi, umi tidak akan mengulanginya lagi, umi yakin abang yang terbaik, yang memperhatikan sekecil apapun kluarga . kata “BR” setengah menyesal.
Baiklah sayang ga apa-apa jangan diulangi ya lain kali . pesan “AS”.
Tapi jam 22.00 “AS” WA dan telp “BR” tidak diangkat, cemas menyelimuti hati “AS” takut terjadi apa-apa.
Dan “AS” panic dia menelpon adiknya “BR” ass alaikum dik, salam “AS” iya bang walaikum salam jawab “RD”.
Kakak ga bisa dihubungi dari tadi udah sampai rumah belum???? Tanya “AS”.
Belum bang, ini adik kasih nomor temenya, abang telp ya, kata “RD”.
Ok abang telp, tak lama kemudian “AS” telp temennya “BR” sebut saja “AN” Ass alaikum teh, walaikum salam jawab “AN”.
Teteh masih sama Umi ya, tanya “AS” Umi adalah panggilan”BR” didepan temen-temenya,
Sudah pulang Bang tadi saya anterin , jawab “AN”.
Oya makasih ya teh. Kata “AS” ia sama –sama bang jawab “AN” singkat.
“AS” kembali telp “BR” kali ini diangkat, Ass alaikum sayaaaaaang, udah pulang, tanya “AS”.
Udah Abang, maaf ya tadi umi ga angkat telp, Hp ditaruh ditas, kata “BR”.
Iya sayang ga apa-apa, boleh abang bicara ?? pinta “AS” ke “BR” . iya bang manga , jawabnya
Umi ga boleh main seperti ini lagi, kecuali sama keluarga atau sama adik, dirumah adik perlu perhatian, apa umi ga kepikiran, adik dirumah sama siapa, udah makan belum, udah mandi belum ?? kata “AS”
Adakah umi berfikir kesitu ? desak “AS” lagi, luangkan waktu libur Umi untuk adik “RT” umi kan waktunya suadh banyak untuk kerja, menerima job dll, jadi menurut abang , hal ini jangan diulangi lagi ya . pinta “AS” pada “BR”.
Iya sayang umi minta maaf, sampai umi ga pernah kepikiran hal itu, umi berjanji tida akan mengulangi lagi, Abang terimakasih umi diingatkan hal ini, kata “BR” sambil meneteskan iir mata.
Memang keduanya berbicara melalui vidi call, jadi terlihat jelas bahwa “BR” menyesali perbuatanya.
Ok sayang hari sudah mala mini sudah pukul 1.00 wib umi tidur ya, kata “AS” iya sayang abang tidur juga ya umi sayang abang, jawab “BR”.
Tak lama kemudian “AS” tidur , keesukan harinya seperti biasa “AS” lari-lari kecil olah raga
Hari itu karena “AS” akan bertemu mitra bisnisnya “AS” tidak menghubungi “BR”.
Setelah beberapa hari dikota Jawa Tengah , urusan “AS” selesai dengan hasil yang sangat memuaskan.
“AS” malam itu juga berangkat kembali ke Jakarta..
Bersambung ?…………………………………………………………………………………………………………