Bawaslu Jakarta Timur selidiki dugaan pelanggaran kampanye di sekolahan.

Beritainternusa.com,Jakarta  – Menindaklanjuti laporan masyarakat terkait dugaan kampanye yang diduga dilakukan calon legislatif Zuhdi Mamhudi di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Huda Cakung Barat, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta Timur melakukan pemanggilan terhadap saksi-saksi, Selasa (30/1).

Ketua Bawaslu Jaktim Sahroji mengatakan, telah memeriksa terhadap beberapa guru PNS Kemenag dan non-PNS.

“Selasa ada tiga guru yang datang dan sudah kami minta keterangannya,” kata Sahroji dalam keterangannya kepada wartawan.

Dia enggan membeberkan materi pemeriksaan yang dilakukan terhadap para wali kelas tersebut. Dia hanya menyebut pemeriksaan masih seputar pembagian kalender bergambar Zuhdi Mamduhi.

“Kami menanyakan ada atau tidak proses dan bagaimana pembagian kalender yang terjadi di sekolah MI Nurul Huda Cakung Barat,” bebernya.

Lebih lanjut dia juga menuturkan, hari ini, Rabu (30/1), Bawaslu berencana memanggil ketua beserta pengurus Yayasan Pendidikan Nurul Huda Cakung Barat Jakarta Timur, untuk dimintai keterangan soal dugaan kampanye di sekolahan.

“Rencananya kami akan memanggil pihak yayasan untuk dimintai keterangan,” tutup Sahroji.

Sebelumnya Beberapa orang tua murid MI Nurul Huda Cakung Barat Jakarta Timur menyesalkan adanya pembagian kalender dan undian umrah, diduga untuk mengkampanyekan calon legislatif DPRD DKI Jakarta asal Gerindra Dapil 4 Jakarta Timur Zuhdi Mamduhi dan Capres-Cawapres Prabowo-Sandiaga saat pembagian rapor ke seluruh orang tua murid, Senin (7/1).

“Kemarin saat pembagian rapor anak-anak, seluruh orang tua murid juga dibagikan kalender yang ada foto caleg dan gambar cara mencoblos nama caleg yang memang menantu pemilik sekolah yang menjadi caleg DPRD,” kata salah satu wali murid yang enggan disebutkan namanya, Selasa (8/1).

Dalam kalender yang dibagikan tersebut, ada foto caleg dan gambar mengarahkan untuk mencoblos nama caleg serta nomor undian umrah tertera di kalender.

Terkait persoalan tersebut, Zuhdi Mamduhi yang dikonfirmasi wartawan membantah kalender yang dibagikan adalah alat peraga kampanye. “Yang saya bagikan hanya kalender yayasan,” ucapnya singkat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here