
Beritainternusa.com ,Gunungkidul – Sapi berkaki dua lahir di padukuhan Randusari RT 03 RW 02, Desa Watusigar, Kecamatan Ngawen, Gunungkidul, Selasa malam (8/1/2019).
Sapi tersebut lahir dari indukan normal.
Samiyem pemilik sapi tersebut mengatakan dirinya tak menyangka sapi peliharaannya akan melahirkan dengan kondisi cacat.
“Pedhet (anak sapi) lahir pada selasa dan pada rabu pagi dipindahkan keluar kandang, kalau di kandang kondisi kotor dan sulit untuk merawatnya,” katanya, Kamis
(10/1/2019).
Samiyem mengatakan saat anak sapi tersebut mbelum lahir, kondisi indukan dalam keadaan normal, perhitungan hamil menurutnya juga normal yaitu 10 bulan.
“Ya kalau sapi telat-telatnya itu 10 hari, anak sapi tersebut didalam perutnya selama 10 bulan tidak telat saat lahir. Pas lahir itu pedhet sempat ngesot-ngesot hampir
jatuh dari kandang,” ujarnya.
Ia mengatakan kondisi anak sapi tersebut saat ini sehat akan tetapi masih belum mau untuk makan rumput.
Dia hanya minum air susu dari induknya sedangkan untuk berdiri saja anak sapi tersebut kesulitan.
“Satu-satunya cara harus memeras susu dari induknya lalu diberikan di sebuah ember dari ember itu baru dipindah kedalam dot bayi. Tadi pagi saja sudah menghabiskan 5
botol dot pedhet itu,” ujarnya.
Samiyem mengatakan dirinya akan menjual anak sapi yang terlahir cacat tersebut lantaran kesulitan untuk merawatnya karena membutuhkan perlakuan khusus.
“Saya dan suami sudah tua sulit untuk merawat karena harus memeraskan susu padahal setiap harinya minum susu 3 kali sehari. Saat ini masih meminta bantuan tetangga
untuk merawat pedhet ini,” ujarnya.
Sementara itu satu diantara tetangga Paimin, mengatakan ia pertama kali mendengar kabar adanya sapi berkaki dua ketika dirinya pergi ke pasar, dan merasa penasaran
lantas dirinya menyempatkan diri untuk melihat secara langsung.
“Penasaran saja pengen melihat sapi berkaki dua, dan ternyata saat melihat langsung sapi dengan kondisi sehat. Pedhet (anak sapi-red) ini cukup besar dibanding dengan
pedhet lainnya yang saya temui,” ujarnya.
Supri