Beritainternusa.com,Jakarta – Cawapres nomor urut 01, KH Ma’ruf Amin dijadwalkan bertemu dengan sejumlah da’i yang biasa berdakwah melalui televisi seperti Syeikh Ali Jaber, Ustaz Maulana, Ustaz Yusuf Mansur, Fikri Haikal, dan beberapa nama kondang lainnya. Namun sejumlah da’i tersebut batal datang ke kediaman Ma’ruf di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat. Salah satu kendalanya ialah para da’i tersebut sedang berada di luar kota dan tidak bisa kembali ke Jakarta pada Senin (31/12) sore.
Hal ini disampaikan KH Cholil Nafis usai bertemu dengan Ma’ruf bersama beberapa pemuka agama lainnya. Salah satu pendakwah televisi yang datang ialah Ustazah Lulung Mumtaza. Selain itu ada juga Marissa Haque dan beberapa da’i lainnya. Mereka yang datang bersilaturahmi dengan Ma’ruf ialah para da’i yang sedang tidak ada agenda dakwah di luar Jakarta.
“Ini sebenarnya kan teman-teman yang tidak ada acara di luar Jakarta, akhir tahun silaturahmi ke Kiai. Insyaallah akan lebih banyak lagi yang akan bareng sama kita,” jelasnya.
“Syeikh Ali Jaber itu bilang iya, Fikri Haikal, Ustaz Yusuf Mansur, itu sebenarnya mereka siap. Tapi ternyata penerbangannya enggak cocok karena mereka ada acara di Palembang. Ustaz Maulana juga ada di Jambi. Kang Abik (Habiburrahman El Shirazy) pas lagi di Aceh, jadi penerbangan enggak mungkin dilakukan sore itu,” kata Cholil di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (31/12) petang.
Awalnya pertemuan ini diagendakan karena mengira para da’i tak terlalu sibuk di akhir tahun. Namun ternyata para pendakwah tersebut banyak mendapat undangan dari luar Jakarta untuk berceramah dalam rangka pergantian tahun.
Pertemuan ini juga menurutnya tak ada kaitannya dengan pilihan politik, yang terpenting adalah silaturahmi. Cholil mengatakan para pendakwah tersebut boleh memilih atau tidak memilih pasangan capres-cawapres Jokowi -Ma’ruf, hal terpenting yang perlu ditekankan ialah jangan sampai para pendakwah mengeluarkan pernyataan yang bisa mengundang kegaduhan.
“Kita hanya menyampaikan ustaz itu boleh saja memilih nomor satu boleh saja tidak, tetapi tetap jangan goyah karena mereka diprovokasi lalu menggunakan statement-statement yang tidak sopan. Jadi ustaz harus menjadi teladan karena kita paham di media sosial kadang-kadang kita dipancing dengan bahasa-bahasa yang kurang sopan. Kita ingin mengajak mereka, mereka menjadi panutan, tetap lah kita konsisten jangan sampai tergiur dengan bahasa-bahasa yang provokatif,” jelasnya.
Sementara itu, Ma’ruf Amin berpesan kepada para da’i televisi tersebut agar ikut menjaga kondusivitas menjelang Pemilu pada April nanti. Para da’i diminta menyampaikan pesan kepada masyarakat dengan penuh kesantunan.
“Saya merasa bersyukur, terima kasih dan tentu beliau-beliau jaga nanti supaya suasana lebih kondusif, suasana kita dalam hadapi Pilpres dan Pileg tidak dalam keadaan gaduh. Dan minta mubalig sampaikan pesan dengan cara santun, bermartabat, bijak sehingga tambah suasana yang makin baik. Tinggal tiga setengah bulan dan mudahan suasana bisa menjadi lebih baik dan lebih tenang,” pungkasnya.