Beritainternusa.com,Banten – Tsunami yang terjadi di Banten Sabtu (22/12) malam menyebabkan banyak kerusakan di Provinsi Banten dan Kabupaten Lampung Selatan. Data yang berhasil dirangkum hingga Minggu (23/12) pukul 13.56 WIB, sebanyak 473 unit rumah yang tersebar di dua daerah tersebut rusak.
“Total kerugian Materil 473 unit rumah, 390 unit rusak perahu, sembilan unit hotel, 10 unit kendaraan roda empat rusak, 47 unit kendaraan roda dua rusak dan 60 unit warung rusak,” kata Kapolda Banten Brigjen Pol Tomsi Tohir di lokasi Pantai Carita.
Hingga kini jalan raya penghubung Serang-Pandeglang masih putus. Jalan raya Tanjung Lesung juga belum bisa dilalui akibat pohon tumbang. Hal yang sama juga terjadi di Jalan Anyer depan Puri Retno 2 yang belum bisa dilalui kendaraan.
Petugas gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Basarnas, SKPD, Tagana, PMI, relawan dan masyarakat melakukan evakuasi serta menyalurkan bantuan logistik untuk masyarakat.
“Dinas PU setempat telah menurunkan alat berat guna melakukan pembersihan puing puing akibat kejadian,” terangnya.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan data terbaru jumlah korban akibat gempa di Banten dan Lampung. Data itu berdasarkan informasi yang masuk hingga pukul 13.00 WIB.
“Total jumlah korban meninggal 168 orang,” kata Sutopo saat jumpa pers di Kantor BPBD Yogyakarta.
Menurut Sutopo, sebanyak 745 orang terluka dan 30 orang lainnya hilang. “Korban meninggal paling banyak di Pandeglang,” katanya.