Cawapres Sandiaga di depan poster penolakan di Pasar Kota Pinang, Sumut.

Eddy mengaku sudah sering menemani Sandi berkampanye ke banyak daerah. “Tidak ada satupun melihat ada Sandiwara meskipun ada penolakan di tempat tertentu,” kata Eddy

Beritainternusa.com,Jakarta – Poster karton berwarna putih bertuliskan: ‘Pak Sandiaga Uno  Sejak Kecil Kami Sudah Bersahabat Jangan Pisahkan Kami Gara-gara Pilpres Pulanglah’ menjadi isu yang tengah disorot. Ada yang menduga, poster itu sengaja ditempel dan disetting sedemikian rupa. Poster terpampang saat Cawapres Sandiaga Uno berkampanye ke Pasar Kota Pinang, Labuan Batu Selatan, Sumatera Utara, Selasa (11/12) pekan lalu.

Berawal dari poster itu, ramai tagar SandiwaraUno. Tagar itu menghiasi berbagai media sosial. Terutama di Twitter. Ditambah muncul video diduga anggota tim media Sandiaga Uno melarang anggota timses mencopot poster penolakan kehadiran bekas Wagub DKI Jakarta Jakarta Ramai ada tagar SandiwaraUno, kubu Jokowi -Ma’ruf Amin ikut berkomentar. Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Erick Thohir menyinggung kejadian tersebut adalah bagian sandiwara bak sinetron yang dilakonin oleh Sandi. Dia mengatakan, masyarakat perlu diberikan pemimpin yang layak untuk memajukan bangsa. Bukan sebaliknya malah menampilkan sandiwara ala sinetron televisi.

“Kemarin juga ada isu di Sumut poster, ternyata yang pasang grupnya sendiri, ini kan gimana. Kita mesti bedain Pemilu sama sinetron, mesti kita bedain,” kata Erick Kamis (13/12) pekan lalu.

Bukan hanya Erick, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto juga bersuara. Hasto yang juga menjabat sebagai sekretaris tim kampanye nasional Jokowi-Ma’ruf menilai, strategi playing victim sebaiknya tidak perlu lagi digunakan kubu Prabowo-Sandi. Sebab strategi model itu pernah gagal diterapkan dalam kasus hoaks pemukulan Ratna Sarumpaet. Playing victim sendiri adalah menempatkan diri sebagai korban dalam suatu permasalahan untuk mendapatkan simpati masyarakat.

“Kan itu kan respons publik artinya berpolitik harusnya dengan ketulusan enggak usah playing victim toh Ratna Sarumpaet sudah gagal sebagai playing victim enggak perlu di contoh-contoh lagi lah,” kata Hasto.

Hasto dengan tegas menilai peristiwa tersebut sebagai sebuah rekayasa. Hanya saja dia merasakan keanehan saat ada orang yang ingin melepas poster malah dilarang.

Tanggapan Kubu Prabowo

Merasa disudutkan, Timses Prabowo-Sandi langsung memberikan klarifikasi soal isu sandiwara. Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Eddy Soeparno menepis tudingan Sandiaga Uno bersandiwara atas penolakan warga di Pasar Sumatera Utara. Eddy mengaku sudah sering menemani Sandi berkampanye ke banyak daerah. “Tidak ada satupun melihat ada Sandiwara meskipun ada penolakan di tempat tertentu,” kata Eddy.

Juru Bicara Badan Pemenangan Prabowo-Sandiaga Andre Rosiade juga gerah terkait menggelindingnya isu ada sandiwara. Ia menuding kubu Jokowi sengaja menggoreng dugaan sandiwara penolakan cawapres Sandiaga Uno di Sumatera Utara. Menurutnya timses Jokowi sengaja menggoreng isu itu menjadi sandiwara karena ingin menjatuhkan citra Sandiaga.

“Ini digoreng-lah, nggak gitu,” jelas Andre, Jumat (14/12).

Sementara Sandiaga Uno dengan tegas membantah telah melakukan sandiwara saat berkampanye di Pasar Labuhan Batu, Sumatera Utara. Menurutnya apa yang dialami adalah benar adanya.

“Insya Allah, apa yang terjadi itu apa adanya,” kata Sandi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here