Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin.

Beritainternusa.com,Jakarta –  Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo – Ma’ruf Amin, Arya Sinulingga membantah bahwa pihaknya yang melakukan ancaman terhadap sejumlah elit bila mendukung calon presiden nomor urut 02 Prabowo Sibianto di Pilpres 2019.

Ia menegaskan bahwa di era demokrasi saat ini sangat mustahil terjadi praktik intimidasi atau ancaman bagi pendukung maupun kandidat tertentu terjadi ketika Pemilu berlangsung.

“Saat ini enggak ada lagi ancam mengancam, semua kan sudah terbuka sekarang. Sangat transparan,” kata Arya di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta, Jumat (23/11).

Prabowo menyebut ada sejumlah elite yang diancam pihak tertentu jika mendukungnya dalam kontestasi Pilpres. Elite itu mengaku mengaku memiliki gelar dan jabatan.

Prabowo menyampaikan hal tersebut di hadapan ribuan relawan di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (22/11).

“‘Pak Prabowo, kami ingin mendukung Prabowo tapi kami diancam, ditekan. Jadi kami akan mendukung Pak Prabowo diam-diam’,” tutur Prabowo menirukan ucapan elite yang dimaksud.

Politikus Perindo itu lantas membandingkannya dengan zaman Orde Baru yang telah tumbang pada bulan Mei 20 tahun silam. Menurut Arya, rezim orde baru sangat represif untuk mengkontrol masyarakat, terutama ketika pemilu berlangsung.

“Kalau zaman orde baru ya biasalah tapi kalau zaman ini sangat terbuka. Tidaklah. Lagian ancamannya apa sih?” Kata dia.

Arya menegaskan tak mungkin ada elite yang diancam bila mendukung Prabowo saat Pilpres.

Sebab, sangat sulit untuk mengembalikan tradisi rezim yang represif dan penuh intimidasi seperti Orde Baru dulu di era saat ini.

“Jadi tidak mungkin. Sangat sulit mengancam ancam hari ini,” kata dia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here