Ilustrasi

Beritainternusa.com –Paus jenis Sperma yang terdampar dan mati di perairan Pulau Kapota, Kabupaten Wakotobi, Sulawesi Tenggara, menelan sampah dengan berat total 5,9 kilogram.
Data ini merupakan identifikasi isi perut ikan paus yang dilakukan di kampus Akademi Komunitas Perikanan dan Kelautan Wakatobi.

Sampah di dalam perut ikan paus tersebut terdiri atas sampah gelas plastik 750 gram (115 buah), plastik keras 140 gram (19 buah), botol plastik 150 gram (4 buah), kantong plastik 260 gram (25 buah), serpihan kayu 740 gram (6 potong), sandal jepit 270 gram (2 buah), karung nilon 200 gram (1 potong), tali rafia 3.260 gram (lebih dari 1000 potong).

“Kalau ditotal, sampah yang ada dalam perut ikan paus sperma tersebut 5,9 kilogram,” kata Laode Ahyar, Kasubag TU Balai Taman Nasional Wakatobi.

Pada Senin (19/11) sekitar pukul 08.00 WITA, paus ditemukan oleh nelayan setempat dalam kondisi sudah mati dan mulai membusuk.

Kasubag TU Balai Taman Nasional Wakatobi Laode Ahyar ketika dihubungi Antara dari Kendari, mengatakan, rencananya hari ini atau Selasa, bangkai ikan paus sepanjang 9,5 meter dan lebar 437 sentimeter akan dikuburkan.

“Hanya saja, belum diketahui secara pasti jam berapa bangkai ikan paus itu akan dikuburkan karena masih menunggu kesiapan tim,” katanya.

Kepala Seksi Konservasi BKSDA Provinsi Sulawesi Tenggara, Darman yang dihubungi secara terpisah mengatakan, memang ada ikan paus yang terdampar di perairan Pulau Kapota Wakatobi.

“Begitu mendapat laporan tersebut, tim dari BKSDA dan Dinas Kelautan dan Perikanan langsung ke lokasi lapangan untuk memastikan penyebab kematiannya,” katanya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here