Beritainternusa.com,Gunungkidul – Guna kurangi jarak antara pemerintah Kabupaten Gunungkidul dengan masyarakat dan juga untuk silaturahmi langsung dengan masyarakat, Pemkab adakan kegiatan Temu Wicara Bupati dengan tajuk Gunungkidul, di Beji, Patuk, Jumat (16/11/2018).
Dalam rangkaian acara tersebut masyarakat Kecamatan Patuk dan sekitarnya berkesempatan untuk mengutarakan pemikiran-pemikirannya yang bertujuan untuo membangun Gunungkidul lebih baik lagi untuk kedepannya.
Bupati Gunungkidul Badingah mengatakan selain menghilangkan jarak antar pemerintah kabupaten dengan masyarakatnya kegiatan ini juga bertujuan untuk menampung aspirasi masyarakat.
“Selain itu dengan kegiatan semacam ini kami bisa mendapatkan informasi secara langsung dari warga sekitar, disini juga hadir Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sehingga dari informasi dan aspirasi dapat ditindaklanjuti langsung,” katanya.
Menurutnya penkab sudah ada program-program yang dibuat untuk masyarakat sekitar jika ada kekurangan masyarakat dapat menyampaikan secara langsung dan menjadi bahan evaluasi pemkab.
“Sehingga kedepannya pemkab Gunungkidul bisa lebih baik lagi, kedepannya saran dan usul dari masyarakat dapat kita tindaklanjuti,” imbuhnya.
Sementara itu satu diantara peserta temu wicara Madiono asal Patuk berkesempatan memberikan informasi kepada Pemkab Gunungkidul terkait adanya temuan potensi air bersih disekitaran Gunung Api Purba Ngelanggeran.
“Jaraknya kira-kira 4 km dari ngelanggran ke timur ada tebing disitu ada sungai. Saat musim kemarau pun tidak surut, dan kami masyarakat sekitar sempat mengukur saat kemarau masih ada debut air 10 liter perdetik.
Ia berharap kedepannya Sungai tersebut dapat dibendung sehingga sungai tersebut bisa dimanfaatkan masyarakat sekitarnya.
“Apabila dibendung dapat mengairi hingga Ngalang, Gedangsari, jika dialirkan ke barat bisa sampai ke Bobung,” katanya.
Sementara itu kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Kawasan Permukiman, Kabupaten Gunugkidul Eddy Praptono yang juga turut hadir dalam temu wicara mengatakan pihaknya akan berkoordinasi terlebih dahulu, mengenai laporan adanya potensi air bersih.
“Tentu saja kami akan koordinasi terlebih dahulu, setelah itu kami akan terjunkan tim teknis untuk survey, lalu kita akan anggarkan untuk membuat semacam Detail Engineering Design (DED) dengan catatan air tersebut layak,” katanya.
Saat disinggung mengenai keberlanjutan pengangkatan air di daerah Blado, Saptosari pihaknya mengaku telah menindaklanjuti dengan memfasilitasi pompa air.
“Masyarakat sudah memanfaatkan tetapi waktu itu kesulitan listrik kami juga sudah memfasilitasi dengan membelikan genset,” katanya.