Foto Fransiskus dan Kluarga semasa masih hidup ©2018

Beritainternusa.com,Sumsel  – Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain Adinegara mengungkap senjata api jenis revolver yang digunakan Fransiskus habisi anak dan istrinya merupakan pabrikan Taiwan. Fransiskus Xaverius Ong (47) nekat menembak mati seluruh anggota keluarga beserta dua hewan peliharannya.

Setelah itu, ia lantas bunuh diri.

“Chasing bagus, sepertinya rakitan luar, ada tulisan Taiwan,” ungkap Zulkarnain di Palembang, Rabu (24/10).

Untuk penyelidikan lebih lanjut, pihaknya akan menyelidiki nomor register senjata api itu.

“Dir Intel sudah diminta keterangan, apakah ini terdaftar, ada izinnya atau ilegal, masih diselidiki,” ujarnya.

Hanya saja, Zulkarnain meminta Puslabfor untuk mengecek secara detail senjata api yang ditemukan di tangan Fransiskus. Sebab, senjata api itu jenis revolver tetapi diisi dengan peluru tajam.

“Bisa jadi softgun dipakai peluru tajam, nanti tunggu hasil Puslabfor dulu, besok mungkin sudah keluar,” kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Perbakin Sumsel Sigit Wibowo mengatakan, Fransiskus tidak tercatat sebagai anggotanya. “Saya cek dulu, tapi sepengetahuan saya dia bukan anggota Perbakin,” kata Sigit.

Menurut dia, senjata api yang digunakan Perbakin bertujuan untuk olahraga. Berbeda dengan yang digunakan Fransiskus jenis revolver.

“Kalau revolver banyak, apalagi sekarang banyak rakitan. Bisa dia dapatkan dari mana saja,” katanya.

Sebelumnya, Kapolda Sumsel mengungkap peristiwa penemuan mayat satu keluarga di Komplek Villa Kebun Sirih, Jalan Said Toyib, Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni, Palembang adalah bunuh diri.

Menurut Zulkarnain, dugaan itu berdasarkan temuan secara fisik dari olah TKP dan keterangan pembantu korban. Barang bukti itu berupa tulisan di atas kertas yang diduga tulisan tangan korban, percakapan di WhatsApp, dan posisi senjata api.

“Secara fisikal kemungkinan sekali bunuh diri,” ungkapnya.

Namun, penyelidikan perlu diperdalam dengan melakukan metode lain, yakni tes ilmiah yang melibatkan Puslabfor. Misalnya mencocokkan tulisan tangan, percakapan di WhatsApp dan senjata yang digunakan. “Scientific investigation yang menentukan nantinya,” ujarnya.

Dari olah TKP, kata dia, penyidik menemukan dua selongsong di luar, satu selongsong di dalam selinder, dan sebutir peluru di dalam selinder.

“Petugas masih mencari satu selongsong lagi,” katanya.

Seperti diberitakan, seluruh korban yang ditemukan tewas pada Rabu (24/10) mengalami luka tembak di bagian kepala.

Korban berjumlah empat orang, terdiri dari Fransiskus Xaverius Ong (47), istrinya Margareth Yentin Liana (45), serta dua anaknya Raffael Fransiskus (18) dan Kathlyn Fransiskus (11). Seluruh jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk keperluan visum.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here