Beritainternusa.com,Jakarta – Kubu calon presiden dan wakil presiden nomor 02 Prabowo Subianto -Sandiaga Uno menilai Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018 yang digelar di Bali, 8-14 Oktober, tak memberikan pengaruh pada nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Pada perdagangan sore tadi, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp15.183 per dolar AS. Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.182 per dolar AS.
“Bagi koalsi adil dan makmur pertemuan ini perlu dipertanyakan terkait dengan kontribusinya terhadap nilai tukar rupiah karena fakta yang terjadi adalah kurs rupiah pada hari ini itu tak mengalami penguatan justru pelemahan,” kata Koordinator Juru Bicara Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak di rumah Prabowo, Jakarta, Jumat (5/10).
“Jadi sama sekali tidak ada efek pertemuan ini bagi penguatan rupiah,” ujar Dahnil menambahkan.
Dahnil mengatakan koalisi Indonesia Adil dan Makmur juga meminta pemerintah memangkas biaya Pertemuan Tahunan IMF-World Bank yang tak perlu. Menurutnya, anggaran yang mencapai Rp810 miliar sangat besar untuk pertemuan rutin tahunan IMF-World Bank.
Dahnil menyebut pihaknya juga meminta pemerintah menurunkan standar kemewahan pertemuan yang bakal dihadiri 189 menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari negara-negara anggota IMF-World Bank, serta ribuan orang penting lainnya, mulai dari CEO, orang kaya dunia, hingga pengamat ekonomi, dan media.
“Kenduri mewah ini sangat memprihatinkan bagi koalisi dan memalukan. Kenapa? Karena di tengah benca justru kemudian kita berpesta pora di Bali terkait pertemuan tersebut,” katanya, “Ini tidak elok tentunya bagi masyarakat yang sedang berkesusahan di daerah bencana. Pun demikian dengan masyarakat yang sekarang sedang kesusahan secara ekonomi.”
Dahnil menambahkan untuk menghormati masyarakat yang tengah kesulitan di daerah bencana, seperti di Lombok, Palu, dan Donggala, koalisi Indonesia Adil dan Makmur tak akan menghadiri Pertemuan Tahunan IMF-World Bank.
“Koalisi Adil dan Makmur bersepakat tidak mengirimkan delegasi ke Bali terkait dengan annual meeting IMF dan World Bank. Koalisi Adil dan Makmur tidak mengirimkan delegasi dalam acara tersebut,” ujarnya.
Pertemuan IMF-World Bank digelar di Bali, 8-14 Oktober 2018. Indonesia adalah negara keempat di Asia yang menjadi tuan rumah pertemuan tersebut setelah Filipina (1976), Thailand (1991), dan Singapura (2006).
Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa anggaran yang dikeluarkan Indonesia tak akan dihabiskan semua. Dari total anggaran Rp810 miliar yang sudah dan akan terpakai untuk penyelenggaraan pertemuan tersebut hanya Rp566 miliar.
Diprediksi jumlah peserta pertemuan tahunan IMF-WB itu mencapai 32 ribu orang. Jumlah tersebut di luar perkiraan pemerintah yang memperkirakan hanya 19 ribu orang.