jogja.beritainternusa.com,
Kepala Desa Girisekar Sutarpan S,ip menjelaskan kepada media di sela sela Kirap Budaya Sabtu ( 29/09/2018 ) bahwa kirap budaya labuhan ini di adakan menjelang prosesi tabur benih dan polowijo,dengan harapan memohon kepada yang Maha Esa,agar para petani nantinya mendapatkan hasil yang melimpah dan tercukupi kebutuhan sandang dan panganya.
prosesi ini juga bertujuan untuk menumbuh kembangkan Budaya gotong royong guyub rukun welas asih saling menghormati antara satu dengan yang lainya,siapapun dia,apapun dia,sehingga tercipta masyarakat yang ayom ayem tototiti tentram.
prosesi ini juga merupakan rangkaian upacara adat yang adi luhung,yaitu bukaan Cupu Panjolo yang akan di adakan Senin ( 01/10/2018 ) tepatnya hari Senin Wage malem Seloso kliwon.
saya berterimakasih kepada semua elemen masyarakat Girisekar yang tidak bisa kami sebut satu demi satu,atas partisipasinya dengan bentuk apapun sehingga super meriah,mereka rela bersuwadaya rela tenaga di tengah kesibukanya masing masing sehingga prosesi ini terlaksana dengan lancar.
“Girisekar ini merupakan rintisan Desa Budaya yang kaya dengan warisan budayanya,disini ada mbang lampir,ada cupu panjolo yang menjadi aikon desa Giri sekar,masih banyak lagi warisan Budaya leluhur yang ada di Desa Girisekar ini,puncak prosesi nanti malam akan di tutup dengan pertunjukan wayang kulit”.pungkas Kepala Desa Girisekar.
Supri
