Beritainternusa.com,Jakarta – Relawan yang mengatasnamakan dirinya Front Nasional Patria Dyaksa mendeklarasikan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebagai capres dan cawapres 2019. Alasan mereka mendukung Prabowo-Sandiaga disebabkan pemerintah saat ini dinilai telah menyimpang dari ajaran para founding fathers yang salah satunya adalah Bung Karno.
Deklarasi juga dihadiri Rachmawati Soekarnoputri yang sekaligus merayakan ulang tahunnya ke-68. Ketua Front Nasionalis Patria Dyaksa Wahyuni Reffi mengatakan Rachmawati merupakan putri Bung Karno yang paling idealis dan masih memegang teguh ajaran ayahnya.
“Kita keluarga besar front nasionalis melihat kondisi situasi kenegaraan dan kebangsaan kita yang kita pandang terjadi penyimpangan ajaran founding father kita. Kita merasa senapas sama Mbak Rachma,” katanya di saat jumpa pers di kediaman Rachmawati, Jl Jati Padang, jakarta Selatan, Jumat (28/9).
Relawan ini menitipkan amanah kepada Prabowo-Sandi untuk melanjutkan konsep Trisakti Bung Karno, serta memakmurkan dan memberi keadilan kepada bangsa.
“Karena kita merasa ke depan banyak sekali yang perlu diperbaiki baik ekonomi, hukum dan sebagainya kita ingin senapas dengan Trisakti,” ucapnya.
Di kesempatan sama, Sekjen Relawan Patria Dyaksa Doni Luminggas melanjutkan membaca naskah deklarasi dukungan. Pertama, Relawan Patria Dyaksa yang terdiri dari eksponen Nasionalis-Soekarnois merapatkan barisan dan mendeklarasikan terbentuknya wadah perjuangan front nasionalis Patria Dyaksa.
Kedua, dalam menyongsong agenda politik nasional Pilpres 2019 mendatang, Patria Dyaksa memutuskan untuk mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.
“Untuk memgemban amanah rakyat sebagai pemimpin negara Republik Indonesia, demi mewujudkan Indonesia lebih adil, berdaulat, lebih sejahtera, lebih berkepribadian, serta berdikari sebagai konsep Trisakti dimana ajaran Bung Karno,” tuturnya.
Di kesempatan sama, Ketua Dewan Pengarah Patria relawan Dyaksa Rahmawati Soekarnoputri menyambut baik kehadiran relawan Patria Dyaksa. Dia memandang saat ini tidak ada ideologi Bung Karno yang diterapkan untuk mengatasi masalah bangsa.
“Sangat relevan di dalam kondisi situasi kekinian tidak ada lagi kita lihat alternatif ideologi yang dapat menyelesaikan PR bangsa ini kecuali kita kembali pada ajaran BK. Dalam melaksanakan ajaran Bung Karno aplikasikan Pancasila, Bhinekka Tunggak Ika, dan undang-undang,” ucapnya.
Saudara kandung Megawati Soekarnoputri ini prihatin pada tahun 2002 Undang-undang Dasar diamandemen. Seiring perkembangan perubahan amandemen akhirnya menyeleweng dari cita cita Bung Karno.
“Yang kebetulan dilakukan oleh eksponem GMNI yang kebetulan itu dialah saudara saya sendiri, empat kali diubah, sehingga konstitusi ini berubah menjadi liberal dan kapitalistik dan ini akibat dari keadaan produk dari konstitusi liberal kapitalistik. Semua UUD yang sudah diubah ini adalah sistem liberal kapitalistik,” tuturnya.
Maka dari itu, perlu ada tekad kuat dari kelompok nasionalis untuk mengembalikan negara sesuai undang-undang 1945. Rachmawati sudah berbicara dengan Prabowo untuk mewujudkan cita cita Bung Karno. Prabowo sangat setuju dan dalam visi misi tim pemenangannya akan bertekad mengembalikan bangsa sesuai UUD ’45.
“Jadi enggak perlu ragu-ragu mempertanyakan visi misi Prabowo dan Sandiaga Uno dan memang sudah sepatutnya kita dukung beliau untuk dapat di pertarungan 2019 akan jadi pemimpin bangsa dan rakyat Indonesia ke depan. Saya sebagai sahabat Prabowo akan selalu ingatkan tujuan besar kita adil maknur based on ajaran Bung Karno,” tandas Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.