Jogja.beritainternusa.com,Gunungkidul– Pembangunan yang mestinya melibatkan warganya agar bisa berpartisipasi dan di berdayakan , kususnya masyarakat di lingkungan.
Namun hal itu tidak terjadi , dalam kenyataanya tenaga kerja yang di libatkan hanya orang-orang tertentu bahkan mengambil tenaga kerja dari luar Daerah.
Di Desa Ngleri Kecamatan Playen,beberapa pembangunan Tim Pengelola Kegiatan (TPK) terbentuk masih ada hubungan keluarga,( Suw ) selaku Kasi kesejahteraan sedangkan ( Yus ) selaku Kaur Perencanaan ,Satu mandor proyek adalah satu keluarga,Y sebagai TPK sedangkan Bapaknya mandor. Saat ditemui Media Minggu 16/09/2018 Ketua BPD Sutarman menjelaskan, “Tenaga kerjanya hanya itu itu saja,padahal banyak masyarakat yang mau ikut,tetapi ketika memohon agar bisa ikut kerja,jawabanya sudah tidak membutuhkan.
kami biasa kerja kuli,saya tau itungan harga bangunan,saya tau RAB,tapi kalau mau mengevaluasi sulit,sebab kami tidak bisa cek notanya,sepertinya esensinya akhir taun selesai sesuai APBDes, sedangkan pembangunan Balai Desa saja kami tidak tau Masterplanya seperti apa “.Pungkasnya. Ketua BPD juga menambahkan semoga kedepan nanti lebih baik lagi dan ini sebagai bahan evaluasi. Warga yang tak mau di sebutkan namanya menceritakan sudah lama ganjalan tentang pembangunan yang kurang pas tapi takut untuk mengutarakanya.
Pewarta : Supriyanto