Ilusterasi pengrajin tahu

Jogja.Beritainternusa.com,Gunungkidul  – Pengrajin tahu di Gunungkidul menjerit keluhkan harga kedelai yang melambung tinggi.

Saat ini perkilo kedelai impor mencapai harga Rp 7.400 per kilonya.

Hal tersebut lantaran barang baku kedelai masih impor dari Amerika sedangkan saat ini harga tukar rupiah mencapai Rp 15.000 per dollar Amerika.

Sakio, satu diantara pengrajin tahu asal dusun Sumbermulyo, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari mengatakan harga kedelai sudah naik sejak beberapa hari terakhir.

“Bulan lalu harga kedelai masih berkisar Rp 6.800 per kilonya saat ini sudah mencapai Rp 7.400, biasanya harga Rp 6.500, harga Rp 7.400 sudah tinggi sekali,” tuturnya, Rabu (6/8/2018).

Untuk menyiasati melambungnya harga bahan baku kedelai dirinya bersama rekan-rekan pengrajin harus mengecilkan ukuran tahu.

“Saya harus mensiasati dengan mengecilkan ukuran tahu, untuk menyesuaikan jika bahan baku masih tinggi mau tidak mau terpaksa menaikkan harga,” katanya.

Di dusun Sumbermulyo terdapat 17 pengrajin tahu yang mampu menghabiskan 4,5 ton kedelai perharinya.

“Jika menggunakan kedelai lokal tahu yang dihasilkan lebih bagus, tetapi petani kedelai khususnya di Gunungkidul tidal mampu mensuplai bahan baku. Karena petani lokal memanennya musiman,” tuturnya.

Ia mengatakan perbulan omzet menurun tiap ton kedelai hanya mendapat keuntungan Rp 1 juta.

“Harapannya harga kedelai stabil agar mengejar laba tidak terlalu berat,” katanya.

Ia menuturkan kondisi terparah pernah dialami satu setengah tahun yang lalu harga kedelai mencapai Rp 8.200.

“Saat ini dalam 1 kwintal kedelai dapat membuat 48 papan tahu,” katanya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here