Beritainternusa.com, Jakarta – Tak mau jadi ‘duri dalam daging’ dalam kabinet Presiden Jokowi, Asman Abnur memutuskan mundur. Ia pun melepas jabatan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) yang disandangnya.
Kata mundur ia sampaikan kepada Menteri Sekretaris Negara Pratikno Selasa pagi. Kepada mantan rektor UGM itu, Asman Abnur mengaku tak ingin jadi beban untuk Jokowi.
“Bahwa posisi yang saya tempati sekarang jadi tidak mengenakkan buat Kemenpan-RB sendiri maupun suasana yang dirasakan langsung oleh bapak presiden. Karena pada saat koalisi, partai saya tidak mendukung Pak Jokowi. Yaitu berkoalisinya dengan calon presiden yang lain,” kata Asman dalam konferensi pers di kantor Kementerian PAN-RB, Selasa malam (14/8/2018).
Asman mengaku telah menyampaikan kembali niatnya itu kepada Presiden Jokowi. “Untuk mengurangi beban bapak presiden, supaya kehadiran saya tidak menjadi beban buat beliau,” kata dia.
Pertemuan keduanya berlangsung di Istana Bogor, Jawa Barat pada Selasa malam mulai pukul 19.00 WIB. “Alhamdulillah pak presiden memahami perasaan saya,” ucap dia.
Ia berharap, posisinya bisa digantikan orang yang lebih netral. “Saya berdoa mudah-mudahan pengganti saya orang yang lebih baik dari saya,” harap Asman.
Sikap Asman itu diapresiasi koleganya. “Kita juga hormati dan apresiasi sikap ksatria Pak Asman yang menyampaikan pengunduran dirinya kepada presiden hari ini,” kata Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno Selasa (14/8/2018).
Ia menambahkan, adalah hak prerogratif Presiden Jokowi untuk merombak kabinetnya. PAN, menurut Eddy, akan menghormati keputusan yang diambil Joko Widodo.
Kabar reshuffle kabinet sebelumnya berembus kencang dari istana. Pergantian itu disebut sebagai imbas dinamika politik jelang Pilpres 2019.
Pada ajang lima tahunan ini, PAN memang tidak bergabung ke koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin. Partai yang dipimpin Zulkifli Hasan itu lebih memilih merapat dalam barisan Prabowo-Sandiaga Uno.
“Ini konsekuensi dari dinamika politik perkoalisian,” kata Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 14 Agustus 2018.
Sementara itu, Sekretaris Kabinet, Pramono Anung menilai, sudah selayaknya Asman tak lagi berada di Kabinet Kerja. Sebab secara etika politik, tidak elok jika ia tetap bertahan dalam pemerintahan.
“Bagaimana pun tidak elok kalau kemudian beliau (Asman Abnur) ada di pemerintahan. Dan Pak Asman dengan berbesar hati beliau memenuhi itu,” tutur Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa siang.
Selama menjabat sebagai Menpan RB sejak 27 Juli 2016 lalu, kata Pramono, Asman telah bekerja dengan baik. Pria yang lahir di Padang 57 tahun lalu itu dinilai mampu berkomunikasi dengan menteri lain, termasuk dirinya.
Kendati prestasi Asman mentereng, pilihan politik PAN di Pilpres 2019 tidak mengubah keputusan Jokowi. “Tapi ini kan pilihan politik yang tak bisa terhindarkan,” ujar Pramono.
Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai, perombakan kabinet merupakan hak prerogatif presiden. Namun begitu, kebijakan itu diharapkan tetap berbasis kinerja.
“Kalau reshuffle kali ini jelas basisnya adalah menertibkan atau mendisiplinkan parpol yang hengkang dari koalisi pendukung Jokowi,” ujar Pangi kepada Selasa (14/8/2018).
Dia menambahkan, saat ini Jokowi harus mencari pengganti Asman. Sosok pengganti yang ideal menurutnya, bukan berasal dari kalangan parpol.
“Baiknya dari kalangan profesional, supaya tidak ada terlalu banyak kepentingan. Jadi bisa fokus menyelesaikan tugas-tugasnya,” ujar dia.