AHY

 

Beritainternusa.com,Jakarta – Partai Gerindra telah memilih tiga sampai empat kandidat cawapres untuk Prabowo Subianto. Nama-nama itu telah mempertimbangkan perwakilan para partai koalisi dan hasil ijtima ulama GNPF beberapa waktu lalu.

Mereka adalah Salim Segaf Aljufri, Ustaz Abdul Somad, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Anies Baswedan. Nama AHY yang dianggap memiliki kans besar dan sangat dipertimbangkan oleh Prabowo sebagai capres.

Pengamat politik dari Universitas Paramadina yang juga founder Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Hendri Satrio, menyarankan, pasangan Prabowo harus mulai melakukan kritik terhadap incumbent. Tak terkecuali cawapres terkuatnya saat ini yaitu AHY.

AHY, kata Hendri, harus mulai menyampaikan kritik-kritik yang solutif bagi pemerintahan Jokowi.

“Bisa bicara tentang utang luar negeri, bicaralah tentang tenaga kerja asing, bicaralah tentang cara-cara menurunkan harga-harga pokok atau penguatan rupiah,” kata Hendri saat dihubungi, Kamis (2/8).

Ini penting dilakukan oleh AHY. Menurut Hendri, sebab kritik dapat mambantu dongkrak suara Prabowo di Pilpres 2019 nanti.

Sementara itu, Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing, menilai, putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu memiliki representasi milenial dan kecakapan intelektual yang dianggap tidak diragukan lagi.

Sehingga, dia melihat, kans AHY lebih besar ketimbang kandidat cawapres Prabowo lainnya.

“Tetapi yang tidak kalah penting, pasangan ini (Prabowo-AHY) harus menawarkan program yang bisa menyentuh kebutuhan masyakat milenial. Sosoknya sudah representasi milenial, sekaligus programnya harus bisa menjawab persoalan-persoalan masyakat, utamanya kaum milenial,” kata Emrus.

Dia mencontohkan, program pembangunan ekonomi kreatif dengan pendekatan milenial atau sistem pertanian yang berbasis teknologi IT. Dengan teknologi komputer, para petani bisa mengetahui kapan waktu pemupukan tanaman, kapan tanaman membutuhkan air, dan lain-lain.

“Di bidang pendidikan bisa menggunakan sistem belajar mengajar jarak jauh melalui skype. Misalnya, mata kuliah tertentu dosennya mengajar dari eropa, mahasiswanya ada di Samosir ada di Papua,” sambungnya.

Senada dengan Hendri, Emrus menyarankan Prabowo dan AHY untuk memberi kritik membangun kepada pemerintah Jokowi.

“Dengan kelebihan dan kehebatan Pak Jokowi memimpin pemerintah, saya pikir masih ada kelemahan-kelemahan,” sambung dia.

Diberitakan sebelumnya, Waketum Gerindra Fadli Zon, kandidat cawapres Prabowo tinggal tiga. Yakni Salim Segaf representasi PKS, Ustaz Abdul Somad dari usulan PAN, dan AHY dari Partai Demokrat. Dan yang sangat dipertimbangkan saat ini adalah AHY.

“Semua dipertimbangkan, Pak Ustaz Abdul Somad dipertimbangkan. AHY sangat dipertimbangkan. Jadi tiga tiganya adalah orang sudah terseleksi dari partai, dari jalur masyarakat begitu. Kita kan ingin mendengar masukan masukan aspirasi dari masyarakat yang lebih besar lagi ya,” jelas Fadli.

Sementara, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, ada empat nama kandidat cawapres Prabowo. Salim Segaf dan Ustaz Abdul Somad hasil ijtima ulama GNPF. Kemudian AHY dan Anies Baswedan.

“Ya ada Pak Anies, ada seperti pak Ustaz Salim, Ustaz Abdul Somad, (AHY). Empat nama,” katanya di Jl Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis malam (2/8).

Sumber : Merdeka.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here