Beritainternusa.com, Bekasi – Ratusan jemaah kelompok terbang (kloter) pertama calon haji mulai berdatangan di Asrama Haji, Bekasi. Para jemaah ini untuk pertama kalinya bakal langsung menjalani tes biometri di asrama haji.
Pantauan di Asrama Haji Bekasi, Jalan Kemakmuran, Marga Jaya, Bekasi Selatan, Bekasi Kota, Selasa (17/7/2018), para jemaah dari Sumedang ini tiba pukul 07.15 WIB. Ada 410 orang dalam satu rombongan yang terdiri dari 404 jemaah dan 6 orang petugas pendamping.
Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat, A Buchori, mengatakan hari ini bakal ada empat kloter yang tiba di Asrama Haji Bekasi. Setelah rombongan pertama tiba dari Sumedang, akan menyusul kloter kedua dari Tasikmalaya, Kabupaten Bekasi, dan terakhir kloter keempat Kabupaten Bandung.
“Insyaallah nanti pada pukul 01.15 dini sudah take off untuk kloter pertama kita berangkatkan. Kita berangkatkan dari Bandara Soekarno Hatta, nanti menyusul 2 jam berikutnya kloter selanjutnya,” kata Buchori di lokasi, Selasa (17/7/2018).
Buchori memastikan empat kloter jemaah ini akan diberangkatkan mulai dini hari nanti. Dia mengatakan jemaah haji ini bakal menjalani tes biometri sebelum berangkat ke bandara.
“Tahun ini ada perubahan cukup signifikan untuk pelayanan haji, jemaah haji kita yang biasanya diperiksa oleh Imigrasi Arab Saudi di Bandara Arab Saudi. Pada tahun ini pemeriksaan biometri dan kaitannya dengan data-data fisik mereka, dilakukan di sini (asrama haji) ketika turun di bandara, tidak melalui pemeriksaan seperti dulu,” terangnya.
Buchori menambahkan kegiatan tes biometri di Asrama Haji ini bertujuan untuk memangkas antrean. Berkaca pada tahun sebelumnya, antrean di Imigrasi Arab Saudi untuk tes biometri memakan waktu hingga berjam-jam.
“Bisa kita bayangkan, pada saat yang bersamaan seluruh jemaah dari berbagai penjuru dunia datang berbarengan. Sehingga antrenya saja minimalnya 4 jam, kalau crowded 10-12 jam. Tahun ini, atas kerja sama pemerintah kita dengan arab saudi, mereka memeriksa jemaah kita di sini (asrama haji),” terangnya.
Buchori menyebut mulai tahun ini para jemaah haji hanya akan dibekali satu gelang untuk mendeteksi penyakit yang diderita. Gelang itu sebagai ciri jemaah haji itu menderita penyakit yang cukup riskan seperti darah tinggi atau juga lanjut usia.
“Inikan kebijakan kesehatan, sejak awal pemeriksaan kesehatan sudah dideteksi, karena kesehatan ini menjadi persyaratan mampu atau tidak mampunya melaksanakan ibadah haji. Jemaah dideteksi penyakitnya sejak awal, sehingga ciri jemaah tahun ini gelangnya cuma 1 saja, yang cukup rentan saja, rekam jejak kesehatannya sudah cukup bagus,” papar Buchori.
Dia pun mendoakan para jemaah haji ini bisa lancar menjalankan ibadahnya. Buchori juga berharap para jemaah bisa tiba ke Tanah Air dalam kondisi sehat.
“Kita harapkan mereka dapat kemabruran hajinya, lalu kita bisa memberangkatkan dan mengembalikan mereka dalam keadaan sama seperti mereka berangkat, kemudian ibadah mereka khusyuk,” doanya.