Beritainternusa.com , Jakarta – Politisi PKS Aboe Bakar Al Habsyi menyatakan, sampai saat ini yang masih potensial menjadi penantang Joko Widododi Pilpres 2019 Prabowo Subianto.
Sebab, dua nama tersebut yang sampai hari ini masih menghiasi papan atas survei yang dilakukan oleh berbagai lembaga.
Melihat hasil survei, Prabowo yang paling tinggi melawan Jokowi, yang lain masih berat,” ujar Aboe Bakar saat diskusi bertema “menakar arah koalisi parpol pada pemilu 2019 pasca pilkada serentak 2018 di Kantor Indonesia Law Enforcement Watch (ILEW), Jakarta Pusat, Selasa (10/7/2018
Sampai hari ini, yang terlihat fix maju Pilpres baru petahana saja. Itupun Jokowi belum menunjukkan pertanda siapa wakilnya yang . tambahnya.
Aboe Bakar mengatakan, setidaknya sudah ada lima partai yang jauh-jauh hari menyatakan dukungan Jokowi dua periode, yaitu PDIP, Golkar, PPP, Nasdem dan Hanura.
Koalisi ini sudah sangat mencukupi untuk mengusung Jokowi pada bulan Agustus nanti. Tinggal mencari persetujuan dari partai-partai pengusung , siapa yang akan menjadi wakilnya.
Ia juga mengatakan, pasca Pilkada serentak, PKS menjadi salah satu partai yang semakin diperhitungkan. Sebab, berkaca dari Pilkada Serentak lalu, hasil penghitungan suara mematahkan survei-survei sebelumnya.
Ini membuktikan mesin politik PKS terbukti berjalan dengan baik. “Misalkan saja di Pilgub Jabar, sebelumnya jago PKS ternyata hampir menyentuh 29 persen.
Pilkada Jateng juga demikian, PKS ternyata bisa mendapatkan 47%.
Ini menunjukkan PKS memiliki mesin politik dengan performa yang prima, pastinya akan semakin dilirik di Pilpres,” ujar Aboe Bakar.
PKS, memiliki 9 nama yang disodorkan menjadi Capres ataupun cawapres pendamping Prabowo dalam Pilpres 2019.
Sembilan kader PKS itu adalah Gubernur Jawa Barat dari PKS Ahmad Heryawan, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.
Kemudian, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufrie, mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf, dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera
Sampai saat ini kita nggak ada perubahan, gimmick-gimmick dan omongan dengan si A, dengan si B, dengan si C itu adalah sebuah coattail effect (efek ekor jas) yang akan dimunculkan,” kata dia. Oleh karenanya, menurut Aboe Bakar, diperlukan calon yang fresh dalam Pilpres 2019 nanti.
Sehingga, dinamika demokrasi akan semakin matang. dia berharap jangan sampai ada calon tunggal dalam Pilpres 2019 atau melawan kotak kosong. “ini kan tidak sehat untuk demokrasi kita. Maka seharusnya kita bersyukur, ketika ada yang berikhtiar mensosialisasikan diri sebagai capres ataupun cawapres.”Menurut pandangan pribadi saya semakin banyak calon itu semakin bagus,” Pungkasnya