Beritainternusa.com, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kebijakan ganjil-genap saat Asian Games meniru kebijakan di China dan Korea Selatan. Kebijakan tersebut dinilai efektif mengatasi macet saat Asian Games.
“Jika ini kita cek, bukan yang pertama. Sepuluh tahun lalu Beijing pun ada ganjil-genap. Bahkan di sana itu, sempat diteruskan akan panjang, bahkan di sana menurunkan polusi sampai 20 persen. Di Korsel FIFA World Cup 2002 juga diberlakukan kebijakan yang sama,” kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (3/7/2018).
Anies berharap kebijakan ganjil-genap dapat membuat warga pindah ke transportasi massal. Menurutnya, saat ini kesadaran warga menggunakan transportasi massal masih kurang.
“Ini juga kita manfaatkan untuk meningkatkan jumlah orang yang mau menggunakan kendaraan umum massal,” jelas Anies.
Anies mengakui banyak warga yang mengeluhkan penerapan Asian Games yang mencapai 15 jam. Pihaknya mengaku belum bisa menyimpulkan penerapakan kebijakan tersebut.
“Dua hari ini kita belum dapat laporan, kita cek lagi. Kalau satu dua hari masih terlalu dini, belum bisa menyimpulkan,” papar Anies.
Anies tidak ingin terburu-buru mengatakan untuk memutuskan kebijakan tersebut akan diteruskan atau hanya dilaksanakan saat Asian Games saja. Dia meminta masyarakat bersabar demi kebaikan bersama.
“Bagi masyarakat juga nanti akan merasakan seperti apa, ini seperti growing pain, kalau gigi mau tumbuh sakit, tapi setelah gigi tumbuh ya nggak apa-apa,” jelasnya.