Beritainternusa.com, Jakarta – Polisi menembak mati terduga teroris di Depok yang hendak beraksi saat gelaran Pilkada Jawa Barat 2018. Kapolri Jenderal Tito Karnavian memastikan Pilkada serentak aman dari aksi teror, dan meminta masyarakat datang mencoblos.

“Prinsip bahwa kami sudah lakukan langkah Preventif, kami juga minta masyarakat jangan ragu-ragu, untuk jangan ragu ke TPS. Kami jamin keamanannya,” ujar Tito di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (25/6/2018).

Tito juga meminta masyarakat agar tidak panik pasca penembakan terduga teroris di Depok. Bagi teroris, pesta demokrasi tidak sesuai dengan sistem mereka.

“Sehingga pesta demokrasi bagi mereka adalah sistem sirik. Kami deteksi ada beberapa kelompok yang ada, beberapa orang yang ingin ganggu TPS. Maka kami ingin ini ditindak cepat,” kata Tito.

“Setidaknya ada jaminan (keamanan) termasuk yang di Depok. Tapi di Depok ada perlawanan dan ada senjata, maka yang bersangkutan kami tembak mati,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, polisi menembak mati dua terduga teroris di Depok, Jawa Barat. Pria berinisial AS dan AZW itu berencana melancarkan aksi teror saat perhelatan Pilkada Serentak 2018, khususnya di wilayah Jawa Barat.

“Merencanakan amaliah (aksi teror) dalam pelaksanaan Pilkada Jabar 2018,” Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen M Iqbal kepada wartawan, Sabtu (23/6).

Dua terduga teroris ini ditembak mati karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap polisi. Keduanya dilumpuhkan di Jl Tole Iskandar, Sukmajaya, Kota Depok, saat berboncengan motor.

“Dalam proses penyergapan, terduga teroris melakukan perlawanan dengan menyerang petugas dan mengancam nyawa petugas dengan menggunakan pisau komando dan pistol, sehingga petugas terpaksa melakukan upaya pelumpuhan, yang mengakibatkan kedua terduga teroris meninggal dunia,” ucap Iqbal.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here