Beritainternusa.com, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengintensifkan kinerja Mesin Ais yang mampu mengais konten negatif. Kini Mesin Ais melakukan pencarian konten negatif terkait terorisme dan radikalisme per 2 jam.
“Sudah dilakukan terus menerus tapi karena kondisi saat ini sekarang diintensifkan setiap 2 jam melakukan proses Crawling konten terorisme atau radikalisme dengan keyword tertentu, tiap ketemu blokir oleh Mesin Ais,” ujar Tenaga Ahli Menkominfo Donny Budi Utoyo, dalam diskusi di Kantor Kominfo, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (16/5/2018).
Donny menyatakan, pihaknya juga selama ini telah secara komprehensif berupaya untuk mendeteksi konten-konten yang berhubungan dengan terorisme. Selain itu, Kominfo juga terus memerangi terorisme dengan mendorong edukasi publik untuk melaporkan jika menemukan situs atau media sosial yang menyebarkan konten terorisme.
“Akan menjadi sulit kalau yang diminta untuk mencari itu segelintir pihak (misalnya) Kominfo aja, Dewan Pers aja. Makanya yang didorong Kominfo itu partisipasi dari masyarakat. Kita punya 143,26 juta pengguna internet di Indonesia. Ini potensi terpapar radikalisme di sosial media. Menemukan konten negatif ini tidak mudah,” katanya.
Selain itu, Kominfo juga terus meningkatkan koordinasi dengan melibatkan komunitas, lembaga atau instansi lainnya. Tak hanya itu, Kominfo dan lembaga/instansi serta komunitas secara rutin melakukan patroli siber dan terus melakukan tindak lanjut atas aduan masyarakat.
“Melakukan counter hoaks dan melakukan literasi digital serta memberikan imbauan juga informasi kepada masyarakat,” katanya.
Adapun temuan dan pemblokiran konten per 16 Mei 2018, sebagai berikut:
– Situs/forum/file sharing: 22 konten
– Facebook dan Instagram: 562 konten
– YouTube dan Google drive: 301 konten
– Telegram: 287 konten
– Twitter: 133 konten