Beritainternusa.com, Jakarta – Polisi masih menyelidiki terkait kematian dua bocah, Mahesa dan Rizky, saat kegiatan bagi-bagi sembako di Monas, Jakarta Pusat. Tim gabungan telah dibentuk untuk mengusut kasus itu.
“Masih dalam penyelidikan penyidik,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono saat dimintai konfirmasi, Rabu (2/5/2018).
Selain tim gabungan Polda, pengusutan kasus juga dilakukan oleh Bareskrim Polri. Pasalnya, orang tua Rizky, Komariah, telah melaporkan insiden itu ke Bareskrim. Namun Argo belum bisa memastikan apakah penanganan kasus akan disatukan atau dilakukan secara terpisah.
“Kita tunggu saja bagaimana keputusannya,” terang Argo.
Pernyataan senada disampaikan oleh Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Syahar Diantono bahwa kasus kematian dua bocah itu masih dalam penyelidikan. Polisi telah membuat laporan model A untuk mengusut ada-tidaknya unsur pidana dalam kasus itu.
“Jadi Polres Jakarta Pusat telah membuat laporan tipe A kemudian diserahkan ke Polda. Sekarang masih penyelidikan,” ujar Syahar.
Sebelumnya, Argo mengatakan korban Mahesa dan Rizki meninggal bukan karena terinjak-injak saat pembagian sembako, melainkan lantaran kepanasan.
“Untuk atas Mahesa Junaedi, menurut keterangan dokter, dinyatakan meninggal karena persistensi hiperpireksia (suhu badan di atas 40 derajat Celsius) dan heat stroke (dehidrasi),” terang Argo, Selasa (1/5).
Sementara itu, Rizki juga ditemukan meninggal dunia di RS Tarakan. Penyebab kematiannya diduga suhu badan yang tinggi. Dari keterangan keluarga, menurut Argo, Rizki juga disebut mempunyai riwayat penyakit sebelumnya.
“Berdasarkan keterangan dokter, sebab kematian dikarenakan panas suhu badan yang sangat tinggi,” kata Argo.
Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis menyatakan telah membentuk tim khusus untuk mengusut kematian dua bocah saat kegiatan bagi-bagi sembako di Monas, Jakarta Pusat. Tim terdiri dari anggota Polres Jakpus dan Ditkrimum Polda Metro Jaya.
“(Kasusnya) sementara dalam penyelidikan dari Ditreskrimum bersama tim dari (Polres) Jakarta Pusat, saya sudah bentuk tim, tim gabungan dari (Polres) Jakpus dan Krimum untuk menyelidiki, bagaimana latar belakang kasus itu,” jelas Idham kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (2/5).